Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menggenjot vaksinasi COVID-19 untuk kelompok rentan lanjut usia (lansia) agar tak menjadi sasaran penyebaran virus SARS-CoV-2, COVID-19, yang dalam satu pekan terakhir mengalami kenaikan kasus.

“Vaksinasi untuk lansia harus terus kita genjot. Ayo kita bantu saudara atau kerabat lansia untuk segera mendapatkan perlindungan kesehatan, terutama ketika kasus sedang meninggi,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G.Plate ​​​​​dalam keterangan persnya, Jumat.

Baca juga: Studi Israel: Vaksin ke-4 COVID tingkatkan daya tahan lansia 3x lipat

Ia menekankan perlu adanya kerjasama semua pihak salam mendukung percepatan dan perluasan cakupan vaksinasi untuk lansia.

Hal ini karena golongan lansia adalah kelompok yang paling beresiko dari kefatalan akibat COVID-19.

Data Kamis (27/1) menunjukkan baru 15,5 juta lansia di Indonesia yang mendapatkan vaksin dan 10 juta di antaranya mendapatkan dosis kedua.

Perlu ada upaya yang maksimal dari semua pihak agar semakin banyak lansia yang bisa menerima vaksin COVID-19.

“Jadi masih kurang dari 75 persen yang sudah divaksin dosis pertama,” ujar Johnny.

Kelompok lansia memiliki fatalitas lebih tinggi dibanding kelompok rentan lainnya yaitu ibu hamil atau pun anak- anak terkhusus dari segi tingkat gejala maupun kematian saat sudah terpapar COVID-19.

Situs covid19.go.id merangkum dari total kasus kematian akibat COVID-19, didapati 46,8 persen pasien yang meninggal berasal dari golongan lansia.

Baca juga: Vaksin booster harus digencarkan tangkal Omicron

Sedangkan terkait cakupan vaksinasi secara umum, Johnny menyampaikan bahwa sudah lebih dari 180 juta orang Indonesia yang mendapatkan dosis pertama vaksin dan lebih dari 120 juta di antaranya sudah mendapatkan dosis kedua.

“Jadi bagi yang belum divaksin atau belum lengkap vaksinasi primernya, tunggu apa lagi, segera vaksinasi,” ajak Johnny.

Adapun bagi warga yang sudah mendapatkan kesempatan untuk vaksin booster, ia menganjurkan segera melakukan vaksin dosis ketiga, untuk menguatkan kekebalan tubuh terhadap virus COVID-19 dan mengurangi tingkat keparahan ketika terpapar.

Saat ini, bertambahnya kasus konfirmasi harian COVID-19 layak diwaspadai. Tercatat kasus konfirmasi nasional hari Kamis (27/1) adalah 8.077 atau naik dari hari sebelumnya yakni 7.010 kasus.

Di dalamnya, 3 provinsi dengan kasus konfirmasi tinggi adalah DKI dengan 4.149 kasus. Terdiri atas 3.920 kasus lokal dan 229 Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

Disusul Jawa Barat 1.744 kasus, dengan 1.736 kasus lokal dan 8 PPLN.

Serta Banten dengan 1.291 kasus terdiri atas 1.272 kasus lokal dan 19 PPLN.

Sementara tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau BOR RS nasional per hari Kamis (27/1) tercatat sebesar 10,82 persen naik dari hari sebelumnya yaitu 9,77 persen

Urutan provinsi dengan BOR tinggi terjadi di DKI 41 persen, Banten 16 persen, dan Jawa Barat 11 persen.

“Melihat data peningkatan jumlah kasus positif COVID-19 juga BOR yang terus bertambah tersebut, kami kembali meminta masyarakat memperkuat proteksi kesehatan. Tingkatkan disiplin protokol kesehatan dan segera vaksinasi,” tutup Johhny.


Baca juga: Yunani mulai denda lansia yang ogah disuntik vaksin COVID

Baca juga: Epidemiolog: Seluruh anak harus divaksin sebelum PTM 100 persen

Baca juga: Puskesmas Tanah Abang sebut lansia antusias ikut vaksin "booster"

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022