Semarang (ANTARA) -
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia La Nyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah agar menyiapkan strategi yang tepat untuk menumbuhkan pengusaha muda.

"Saya sangat setuju jika jiwa kewirausahaan harus ditumbuhkan sejak usia dini. Sampai saat ini minat anak muda menjadi pengusaha masih minim, padahal generasi muda dengan semangat tingginya berpotensi besar menjadi pelaku usaha baru yang pada gilirannya membuka lapangan kerja baru,” ujar La Nyalla, saat kunjungan kerja di Semarang, Kamis.

Senator asal Jawa Timur itu mengaku prihatin dengan minimnya anak muda yang menjadi pengusaha, sehingga dirinya mendorong para anak muda memulai usaha dan menyiapkan diri menjadi pengusaha.

Berdasar data dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang diutarakan oleh Menteri Investasi Indonesia/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, katanya, hanya 3 persen anak muda/mahasiswa yang ingin menjadi pengusaha, 83 persen mahasiswa ingin menjadi karyawan, 14 persen berkeinginan menjadi politisi dan bekerja di lembaga swadaya masyarakat.

"Memang masih banyak orang tua yang menanamkan pemikiran agar anaknya mencari kerja atau menjadi pegawai negeri sipil (PNS) setelah selesai sekolah, persepsi seperti ini harus mulai diubah," ujarnya.

La Nyalla mengatakan bahwa perspektif menjadi pejabat atau PNS itu kaya sebenarnya tidak relevan, apalagi fenomena kasus hukum yang menjerat banyak pejabat maupun PNS.

"Ya, beberapa kasus korupsi yang dilakukan para pejabat mengindikasikan bahwa pejabat menjadi kaya karena penyalahgunaan wewenang," katanya.

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa menjadi pengusaha memang tidaklah mudah karena selain harus memiliki modal, calon pengusaha harus memiliki berbagai pengetahuan, bermental baja, totalitas, pantang menyerah jika gagal dan siap menerima masukan.

"Lebih utama lagi, anak-anak muda tersebut harus berani menerima tantangan, memiliki passion, bahkan keinginan yang harus kuat. Kita yakin kalau hal itu bisa ditanamkan, profesi pengusaha akan tumbuh lebih besar lagi," ujarnya.

Selain data HIPMI, katanya, Entrepreneurship Global Index 2018 juga mencatat jumlah wirausahawan Indonesia masih sangat kecil bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga, seperti Malaysia (6 persen), Thailand (5 persen) dan Singapura (7 persen).

"Makanya kami berharap pemerintah mempunyai langkah konkret dalam membangun jiwa kewirausahaan bagi para pemuda, sehingga ke depan lahir wirausaha-wirausaha muda yang bisa membantu terciptanya kesejahteraan rakyat dan mendukung peningkatan perekonomian negara," kata La Nyalla.

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022