Kami berharap sebagai bagian dari pemerintah, BPH Migas dapat memberikan jaminan pasokan kuota BBM, mengingat kapal Pelni nyaris seluruhnya menjalankan tugas negara dalam menyambungkan akses transportasi masyarakat kepulauan
Jakarta (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) membangun komunikasi dengan BPH Migas demi meningkatkan layanan operasional, khususnya terkait pasokan bahan bakar kapal.

Direktur Armada dan Teknik PT Pelni (Persero) Robert MP Sinaga menyampaikan penggunaan BBM merupakan hal yang penting dalam menggerakkan kegiatan operasional kapal.

"Kami akan berkomunikasi lebih intens dengan BPH Migas untuk menyamakan formula perhitungan kebutuhan BBM, karena sebagai perusahaan transportasi, bahan bakar merupakan komponen biaya terbesar, sekaligus terpenting," kata Robert dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Robert mengatakan BPH Migas merupakan mitra strategis yang turut mendukung keberlangsungan operasional melalui pemberian BBM subsidi untuk kapal penumpang, kapal perintis, serta kapal barang yang dioperasikan Pelni.

Baca juga: Tak ada BBM, Penumpang kapal di Aceh Jaya dua hari tidur di pelabuhan

Pada tahun 2021 kapal penumpang Pelni telah menggunakan 188.692 kiloliter dari kuota yang diberikan oleh BPH Migas sebesar 194.541 kiloliter. Sementara itu untuk kapal perintis, konsumsi bahan bakar yang telah dipergunakan sebesar 81.356 kiloliter dari kuota yang diberikan sebesar 97.988 kiloliter.

Dalam mendukung konektivitas di Indonesia di tahun 2022 ini, kata dia, BPH Migas telah mengalokasikan kuota BBM bersubsidi sebesar 179.120 kiloliter untuk operasional kapal penumpang dan 80.247 kiloliter secara nasional untuk kegiatan operasional kapal perintis, barang, dan ternak.

"Kami berharap sebagai bagian dari pemerintah, BPH Migas dapat memberikan jaminan pasokan kuota BBM, mengingat kapal Pelni nyaris seluruhnya menjalankan tugas negara dalam menyambungkan akses transportasi masyarakat kepulauan," ujarnya.

Baca juga: Sejumlah kapal feri di Kepri tak beroperasi dipicu BBM subsidi habis



 

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022