Kalianda, Lampung (ANTARA News) - Sejumlah petani padi di Kabupaten Lampung Selatan beralih menanam sayuran karena sejumlah persawahan daerah tersebut mengering pada musim kemarau 2011.

"Saat musim rendeng kami menanam padi karena pasokan air masih mencukupi namun sekarang menanam cabai karena lahan mengering," kata petani sayur di Desa Sripendowo, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan, Bahri, di Ketapang, Jumat.

Ia mengatakan, debit air saat ini sangat sedikit sehingga tidak mencukupi untuk kebutuhan tanaman padi di ladang tadah hujan miliknya.

Selain itu, katanya, saat musim gadu seperti saat ini serangan hama tikus sangat besar karena persawahan mengering membuat hama leluasa merusak tanaman padi milik petani hingga potensi gagal panen cukup besar.

Saat ini, katanya, cocok menanam sayuran karena biasanya saat musim kemarau harganya melambung karena ketersediaan di pasaran menurun.

"Kebiasaan ini sudah kami lakukan sejak lama karena memang tidak memiliki sawah dengan air mencukupi sepanjang tahun," katanya.

Seorang petani lainnya Andri, mengatakan, sudah sejak setengah bulan lalu dirinya memulai menanam mentimun karena persawahan sama sekali tidak mendapatkan pasokan air untuk kebutuhan tanaman padi.

"Sawah yang akan ditanami padi harus dibajak dulu dengan ketersediaan air mencukupi agar lebih mudah, namun saat ini ketersediaan air hanya sedikit," katanya.

Ia mengatakan, saat ini tepat menanam sayuran karena ketika panen mendatang bertepatan dengan Bulan Puasa yang membuat harga sayuran cukup tinggi karena bnyak permintaan konsumen.

Seorang petani setempat lainnya Jamil, juga mengaku telah menanam mentimun suri sejak awal kemarau karena lahan persawahan telah mengering sehingga tidak memungkinkan untuk ditanam padi.

Ia menjelaskan, saat panen mendatang sudah memasuki Bulan Puasa sehingga permintaan mentimun suri meningkat tajam dengan harga bervariasi antara Rp3.000 hingga Rp5.000 per buah.

Ribuan hektare tanaman padi di Kabupaten Lampung Selatan terancam gagal panen akibat sumber air untuk sawah di daerah itu kering pada musim kemarau.

Pemerintah setempat menganjurkan kepada petani untuk beralih tanam dari padi ke komoditas lain seperti menanam sayuran, jagung, atau singkong yang hanya membutuhkan pasokan air relatif sedikit untuk penyiraman.

Berdasarkan data, luas produksi padi di Lampung Selatan mencapai 387.241 hektare antara lain seluas 6.195 hektare memiliki irigasi teknis, 15.249 hektare tanpa irigasi teknis, lahan hujan seluas 57.094 hektare dan lahan kering 9.004 hektare.  (ANT048/M029/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011