Kami percaya banyak hal telah berubah. Sebagian besar ekonomi sudah siap saat ini dan indikator makro mereka telah meningkat secara signifikan
Jakarta (ANTARA) - Senior Portofolio Manager Equities Manulife Investment Management Kenglin Tan menyebutkan sebagian besar negara di Asia siap menghadapi langkah pengurangan pembelian aset atau tapering dari bank sentral Amerika Serikat, The Fed.

"Kami percaya banyak hal telah berubah. Sebagian besar ekonomi sudah siap saat ini dan indikator makro mereka telah meningkat secara signifikan," kata Kenglin dalam Manulife Investment Management 2022 Outlook Media Briefing secara daring di Jakarta, Kamis.

Berbagai indikator makro tersebut yakni rasio utang jangka pendek terhadap produk domestik bruto (PDB), rasio utang jangka pendek terhadap cadangan valas, utang luar negeri, kebijakan riil, dan perbedaan kurs.

Menurut dia, perbaikan indikator yang dimaksud terjadi hampir seluruh negara di Asia, terutama India, Indonesia, dan Thailand.

"Jadi kita tidak perlu khawatir akan ada taper tantrum seperti pada tahun 2013 lalu," tegasnya.

Jika dilihat dari perspektif pendapatan, Kenglin memperkirakan Asia Selatan pada 2022 akan memiliki ekonomi yang lebih kuat dibandingkan dengan negara berkembang lainnya, terutama di Asia Utara. Hal tersebut disebabkan oleh besarnya modal asing yang mengalir ke beberapa negara emerging market belakangan ini.

Sementara dilihat dari segi pertumbuhan, ekonomi di Asia Selatan akan meningkat dari basis yang rendah akibat penguncian lebih dari setahun akibat penyebaran COVID-19 varian Delta.

"Pada tahun ini, terdapat vaksinasi yang tinggi, khususnya di Asia Selatan seperti di India. Kami percaya kawasan ini akan keluar dari tekanan pandemi dan mulai pulih serta kembali ke kehidupan normal," ungkapnya.

Baca juga: Pemulihan ekonomi yang menjaga rupiah dari "tapering" Fed
Baca juga: Sri Mulyani: Rupiah dan surat utang RI stabil di tengah tapering Fed
Baca juga: Menkeu: RI lebih mampu bertahan hadapi "tapering" Fed dari negara lain

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022