Denpasar (ANTARA News) - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Benoa telah memasang alat pengaman kapal pesiar (Floating Jetty dan Mooring Bouy) saat merapat di Pelabuhan Tanah Ampo, Kabupaten Karangasem, Bali timur.

"Alat pengaman itu dipasang untuk menyambut kedatangan kapal cruise Sun Princess yang akan lego jangkar pada 9 Juli 2011," kata General Manager PT Pelindo III Benoa Iwan Sabatini kepada ANTARA di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan, pemasangan alat-alat di dermaga tersebut, setelah sebelumnya ada kesepakatan kerja sama Pemkab Karangasem dengan PT Pelindo III Benoa untuk pengoperasian Pelabuhan Tanah Ampo itu.

"Teknisi kami sudah mulai menyiapkan sarana dan prasarana penunjang di dermaga tersebut," ujar mantan Kepala Humas Pelindo III Tanjung Perak, Surabaya ini.

Alasannya, pemasangan alat pengaman itu, kata dia, karena panjang dermaga tidak mencukupi untuk kapal-kapal pesiar berukuran besar.

"Selain juga kondisi ombak laut di Pelabuhan Tanah Ampo cukup kuat," katanya.

Dikatakan, apalagi keberadaan ponton yang digunakan untuk pelayanan kapal pesiar selama ini sudah tidak layak pakai.

"Kami sudah siap untuk membantu pengoperasian pelabuhan tersebut, khususnya dari segi akses dermaga. Hal itu juga berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan Dirjen Perhubungan Laut beberapa waktu lalu, yang dihadiri Bupati Karangasem Wayan Geredeg beserta jajarannya.

Iwan menambahkan, kapal "cruise" Sun Princess yang akan merapat di Pelabuhan Tanah Ampo panjangnya mencapai 261 meter dengan mengangkut 1.950 wisatawan.

Pembangunan pelabuhan kapal pesiar Tanah Ampo dirintis sejak 2006. Rencana awal diharapkan rampung pada 2009. Namun pada 2008 terhenti dan tahun 2010 baru dilanjutkan lagi. Targetnya rampung dan beroperasi pada 2012.

Pembangunan pelabuhan Tanah Ampo sudah menelan dana Rp104 miliar, namun hingga kini dermaga tersebut belum layak disinggahi kapal-kapal pesiar ukuran besar.

Karena itu masih dibutuhkan dana sekitar Rp200 miliar lagi untuk menambah lebar darmaga menjadi 20 meter dan panjang menjadi sekitar 308 meter. (I020/I006/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011