Dari jumlah penambahan itu, 1.458 orang adalah transmisi lokal dan 287 orang merupakan pelaku perjalanan luar negeri
Jakarta (ANTARA) - Kasus konfirmasi COVID-19 di Indonesia mengalami penambahan 1.745 orang dengan kasus baru terbanyak dilaporkan oleh DKI Jakarta dengan 1.012 kasus, menurut data Satuan Tugas Penanganan COVID-19.

Dari jumlah penambahan itu, 1.458 orang adalah transmisi lokal dan 287 orang merupakan pelaku perjalanan luar negeri, berdasarkan data yang diterima di Jakarta, Rabu.

Adanya laporan kasus baru itu disertai juga dengan penambahan pasien pulih sebanyak 504 orang dan sembilan orang meninggal dunia.

Baca juga: Menkes: Kasus harian COVID-19 di Indonesia meningkat menjadi 1.400

Sejak pasien pertama terkonfirmasi pada Maret 2020 telah terakumulasi 4.275.528 kasus COVID-19, dengan 4.120.540 orang di antaranya telah sembuh dan 144.192 orang meninggal dunia.

Dengan demikian saat ini terdapat 10.796 kasus aktif atau pasien yang menjalani perawatan dan isolasi setelah terkonfirmasi COVID-19. Angka itu memperlihatkan penambahan 1.232 orang dibandingkan Selasa (18/1).

Terdapat pula 5.814 orang yang masuk dalam kategori suspek.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 bertambah 855 orang, terbanyak di Jakarta

Laporan penambahan itu didapat setelah pada hari ini diuji 227.860 spesimen dari 152.016 orang di jejaring laboratorium seluruh Indonesia. Total telah diuji 68.201.218 spesimen dari 46.043.177 orang sejak 2020.

Tingkat positif atau positivity rate nasional harian untuk kategori spesimen adalah 1,26 persen dan 1,15 persen untuk kategori orang.

Provinsi yang melaporkan penambahan kasus terbanyak pada hari ini adalah DKI Jakarta dengan 1.012 kasus baru, Jawa Barat 324 kasus baru, Banten 208 kasus baru, Jawa Timur 49 kasus baru dan Jawa Tengah yang memiliki 29 kasus baru.

Baca juga: DKI tambah kasus harian positif COVID-19 terbanyak

Sementara laporan kematian berasal dari Jawa Barat dan Jawa Timur yang memiliki masing-masing dua kematian akibat COVID-19. Sedangkan Banten, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, Maluku dan Nusa Tenggara Barat melaporkan masing-masing satu kematian.

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan produksi alat S-Gene Target Failure (SGTF) atau tes PCR yang bisa mendeteksi virus dalam 4-6 jam sebagai indikasi awal varian Omicron akan rampung pada akhir Januari 2022.

"Sekarang sudah kita siapkan mudah-mudahan bisa selesai produksinya akhir bulan ini nanti itu kita sebar," kata Menkes dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (18/1).

Baca juga: Kasus harian COVID-19 RI bertambah 533 orang, terbanyak DKI Jakarta


 

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022