penyaluran bantuan dapat dilakukan lebih cepat, lantaran lumbung sosial disiapkan di beberapa lokasi rawan bencana.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan pihaknya menyiapkan lumbung sosial untuk para penyintas gempa bermagnitudo (M) 6,6 di Kabupaten Pandeglang, Banten.

Lumbung sosial didirikan di dekat tempat evakuasi warga, yang akan disiapkan oleh Kementerian Sosial bersama pemerintah daerah setempat.

"Nanti di situ kita siapkan Lumbung Sosial sehingga ketika warga yang mengungsi di situ tidak takut kelaparan," kata Risma dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.

Risma memastikan penyaluran bantuan dapat dilakukan lebih cepat, lantaran lumbung sosial disiapkan di beberapa lokasi rawan bencana.

"Kami petakan dari kajian BMKG dan menyiapkan Lumbung Sosial di tempat-tempat yang sudah disepakati dengan aparat desa sehingga nanti memudahkan kalau diperlukan untuk evakuasi," ujar dia.

Selain lumbung sosial, Risma juga menekankan nitigasi bencana diantaranya penyiapan jalur evakuasi, tempat pengungsian, hingga rencana relokasi jika diperlukan.

Selain meninjau lokasi rumah rusak di Desa Taman Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Risma juga meninjau lokasi rumah rusak di Kampung Babakan Nangka, Desa Karya Buana, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang.

Tentang rencana relokasi, Mensos mengatakan akan melakukan kajian dan pemetaan bersama lembaga terkait.

Selain gempa bumi dan tsunami, menurutnya, (erupsi) gunung berapi Anak Krakatau juga mungkin terjadi sehingga akan tetap mengancam warga yang tinggal terlalu dekat dengan pantai.
Baca juga: Mensos salurkan bantuan korban gempa di Pandeglang
Baca juga: DKI Jakarta salurkan bantuan korban gempa bumi di Pandeglang

Bupati Pandeglang Irna Nurulita mengatakan, terdapat 24 kecamatan pesisir di Kabupaten Pandeglang. Tiga di antaranya berada di zona merah yaitu Kecamatan Sumur, Carita, dan Labuhan.

"Ini memang kami butuh duduk bersama Pemerintah Pusat. Jadi ada 3 kecamatan yang didahulukan untuk relokasi. Kami punya tiga lahan (untuk relokasi), namun kami harus koordinasi dengan 'Plat Merah' ada Perhutani kah, Taman Nasional Ujung Kulon kah. Lahannya ada," kata Irna.

Untuk penanganan korban bencana alam di Kabupaten Pandeglang, Kementerian Sosial memberikan bantuan senilai Rp914.754.058 berupa paket logistik bencana, dua unit genset, 500 paket sembako, dan paket permainan anak.

Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) pada Sabtu (15/01) mencatat sebanyak 1.378 unit rumah terdampak pascabencana gempa bumi bermagnitudo (M) 6,6 yang terjadi di Kabupaten Pandeglang, Banten, Jumat (14/1).

Sebanyak 278 unit rumah mengalami rusak berat, 323 unit rumah rusak sedang dan 777 unit rumah rusak ringan. Adapun daerah yang paling terdampak gempa bumi berada di Kab. Pandeglang dengan rincian 262 unit rumah rusak berat, 289 unit rumah rusak sedang dan 663 unit rumah rusak ringan.

Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menetapkan status tanggap darurat gempa tektonik bermagnitudo 6,6. Penetapan tanggap darurat itu diberlakukan hingga 14 hari ke depan.

Pemerintah Kabupaten Lebak menetapkan status tanggap darurat tersebut berdasarkan Surat Keputusan Nomor 360/Kep.39-BPBD/2022. Penetapan surat keputusan itu langsung ditandatangani oleh Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya.
Baca juga: Staf Ahli Menteri PUPR tinjau lokasi gempa pastikan kebutuhan bantuan
Baca juga: Pemprov Jabar bantu korban tsunami Pandeglang Rp1 miliar

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022