Jakarta (ANTARA) - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) bersama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengembangkan Kampung Aksara Pacibita sebagai bagian dari upaya menjaga kelestarian aksara Jawa.

Tujuan dibuatnya Kampung Aksara Pacibita di Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta itu utamanya untuk mengenalkan kembali aksara Jawa kepada masyarakat yang dinilai sebagian telah melupakan bahkan tidak mengenali aksara daerah sendiri.

Baca juga: Menko PMK terbitkan surat rekomendasi terkait SNI aksara Nusantara

"Kami ingin masyarakat memahami betapa pentingnya aksara ini," kata Sukadi, Ketua Komunitas Aksara Pacibita, komunitas yang juga terlibat dalam pembentukan kampung aksara tersebut, dalam pernyataan pers, Senin.

Sukadi mengatakan bahwa aksara Jawa sebagai bagian dari jati diri masyarakat Jawa perlu dikenalkan kembali kepada kaum milenial sehingga tumbuh kebanggaan dan percaya diri serta bangga menggunakan aksara Jawa dalam kehidupan sehari-hari.

"Sehingga orang Jawa tidak hilang jawanya dan bisa hamemayu hayuning bawono," katanya.

Sukadi juga menyampaikan terima kasih kepada PANDI yang telah memberikan dukungan moril dan materil, untuk bisa bersama-sama memajukan dan melestarikan aksara Jawa melalui Kampung Aksara Pacibita.

Baca juga: Revitalisasi bahasa daerah lewat digitalisasi aksara nusantara

Sementara Ketua PANDI Yudho Giri Sucahyo mengaku senang atas inisiasi kerja sama pengembangan Kampung Aksara Pacibita ini. Dirinya berharap kampung aksara bisa menjadi pemicu agar daerah lain bisa melakukan hal serupa.

"Tentunya kita berharap dengan adanya kerja sama ini merupakan langkah awal yang bagus. Kampung Aksara Pacibita selain bisa belajar tentang aksara Jawa, lokasinya pun dekat dengan Situs Payak. Jadi dari sisi edukasinya ada, sisi wisatanya pun dapat," kata Yudho.

Menurutnya PANDI hanyalah merupakan bagian kecil dari terwujudnya Kampung Aksara yang proses pengembangannya sudah dimulai sejak tahun 2019 silam.

"Tentunya ada peran serta Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul, Pemerintah Provinsi DIY yang selalu aktif dalam melestarikan aksara Jawa. Mari kita promosikan habis-habisan bersama-sama Kampung Aksara Pacibita ini," tambah Yudho.

Akhmad Fikri selaku inisiator Komunitas Kampung Aksara Pacibita menceritakan awal mula pembuatan Kampung Aksara dan penamaannya. Pacibita merupakan akronim dari Payak Cilik Bintaran Wetan, mengingat di lokasi tersebut juga terdapat Situs Payak yang merupakan situs arkeologi yang dibangun pada abad ke-9.

“Nama Pacibita merupakan gabungan dari 2 Pedukuhan Srimulyo, karena kebetulan lokasi di mana Situs Payak itu berada adanya di Bintaran Wetan, tapi namanya Situs Payak maka kemudian dinamakan Pacibita,” jelas Fikri.


Baca juga: Digitalisasi aksara nusantara bantu perkaya literasi digital

Baca juga: Tiga aksara nusantara bertransformasi ke sistem digital

Pewarta: Suryanto
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022