tidak semua daerah mengalami peningkatan kasus COVID-19 varian Omicron seperti di DKI Jakarta
Jakarta (ANTARA) - Praktisi klinis yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Ari Fahrial Syam mendorong pemerintah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen yang disesuaikan dengan kondisi daerah.

“Disesuaikan dengan SKB Empat Menteri dan juga kondisi daerah, karena tidak semua daerah mengalami peningkatan kasus COVID-19 varian Omicron seperti di DKI Jakarta,” ujar Ari saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Baca juga: Praktisi: Paradigma pendidikan belum anggap perlu isu kesehatan mental

Jika sekolah menemukan kasus positif COVID-19 maka PTM 100 persen dihentikan sementara, sembari dilakukan pelacakan terhadap kasus COVID-19 tersebut.

Dia menambahkan rumah sakit saat ini kembali membuka ruang baru karena terjadinya penambahan kasus COVID-19. Oleh karenanya, dia meminta masyarakat agar tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Baca juga: Praktisi: Masyarakat perlu waspadai penyakit lain disebabkan virus

Baca juga: Legislator sebut PTM 100 persen di DKI Jakarta perlu dievaluasi


“Varian Omicron ini harus diwaspadai bersama dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, vaksinasi dosis lengkap serta jika memungkinkan segera melakukan vaksinasi penguat,” imbuh dia.

Pemerhati pendidikan dari VOX Populi Institute Indonesia Indra Charismiadji mendorong pembelajaran daring semakin dikuatkan seiring dengan meningkatnya kasus COVID-19 varian Omicron di DKI Jakarta.

“Pembelajaran daring harus semakin dikuatkan, solusi dari learning loss bukan sekedar buka sekolah atau PTM 100 persen Akan tetapi mutu pembelajaran daring ini yang harus terus ditingkatkan dan tidak hanya bergantung pada pembelajaran tatap muka,” imbuh Indra.

Baca juga: Atap kelas roboh, madrasah di Temanggung gelar PTM di rumah warga

Baca juga: Epidemiolog: Seluruh anak harus divaksin sebelum PTM 100 persen


Pewarta: Indriani
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022