Semarang (ANTARA) - Sebanyak 3,93 juta orang atau 11,35 persen dari penduduk Provinsi Jawa Tengah miskin menurut perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2021.

Kepala BPS Jawa Tengah Adhi Wiriana dalam siaran pers BPS di Semarang, Senin, mengatakan bahwa jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah pada September 2021 turun sekitar 0,54 persen dibandingkan pada Maret 2021.

"Mengalami penurunan 175,74 ribu orang," katanya.

Di Jawa Tengah, menurut dia, penurunan jumlah penduduk miskin lebih banyak terjadi di wilayah perdesaan ketimbang wilayah perkotaan.

Ia menjelaskan, jumlah penduduk miskin tercatat berkurang 114,51 ribu orang di wilayah perdesaan dan berkurang 61,34 ribu orang di wilayah perkotaan pada September 2021.

"Jumlah penduduk miskin di perdesaan per September 2021 tercatat 2,09 juta orang, sedangkan di perkotaan sebanyak 1,85 juta orang," katanya.

Menurut data BPS, garis kemiskinan atau nilai uang minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum rumah tangga di Jawa Tengah rata-rata Rp1.781.941 per bulan dan rata-rata jumlah anggota rumah tangga yang miskin di Jawa Tengah sebanyak 4,21 orang.

Adhi mengatakan bahwa kondisi perekonomian yang pada triwulan III 2021 meningkat dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan.

"Selain itu, pada periode Maret hingga September 2021 terjadi deflasi sebesar 0,01 persen," katanya.

Baca juga:
Jawa Tengah siapkan skema penanganan kemiskinan ekstrem di lima kabupaten
Baznas RI siap bantu Jawa Tengah kurangi kemiskinan di pesisir

Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022