Untuk 2022 harapan saya penggunaan Dana Desa sudah harus mampu memamerkan, menunjukkan 'outcome'-nya, berupa berapa warga miskin bisa terentaskan
Jakarta (ANTARA) -
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar meminta penggunaan Dana Desa 2022 harus dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
 
"Untuk 2022 harapan saya penggunaan Dana Desa sudah harus mampu memamerkan, menunjukkan 'outcome'-nya, berupa berapa warga miskin bisa terentaskan, berapa persentase pertumbuhan ekonomi warga desa, berapa persen pengangguran desa dapat tertangani hingga seberapa besar kontribusi dana desa menahan angka putus sekolah di desa," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
 
Ia mengemukakan penyerapannya Dana Desa pada 2021 mencapai 99,80 persen atau setara Rp71,85 triliun.
 
"Di saat yang sama, tingkat kemiskinan, pendapatan dan tingkat ketimpangan ekonomi, ada progress. Ini modal penting kita menatap tahun 2022," katanya dalam Rapat Kerja Kemendes PDTT tahun 2022 di Sukabumi, Jawa Barat.
 
Ia mengatakan Dana Desa adalah amanah dari undang-undang sebagaimana diatur dalam Pasal 72 Ayat 2 UU Nomor 6 Tahun 2014.
 
Sebagai salah satu dari pendapatan desa, maka pemerintah pusat berkewajiban mengalokasi Dana Desa dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
 
Terkait indikator tingkat kemiskinan, pendapatan dan tingkat ketimpangan ekonomi, Mendes PDTT mengakui pandemi COVID-19 berdampak pada masyarakat desa.
 
Ia mengatakan, salah satu penanggulangannya yakni dengan padat karya tunai desa (PKTD) dan BLT Dana Desa yang merupakan program jaring pengaman sosial untuk pemulihan ekonomi masyarakat yang terdampak.
 
Sepanjang pandemi COVID-19, disampaikan, tingkat pengangguran terbuka di desa naik menjadi 4,71 persen, dari 3,92 persen.
 
Untuk tingkat kemiskinan di desa pada 2021 juga tercatat naik menjadi 13,10 persen, dibandingkan tahun sebelumnya 12,82 persen.
 
Pendapatan warga desa tercatat meningkat dari Rp882.829 per kapita per bulan menjadi Rp 971.445 per kapita per bulan.
 
"Sementara ketimpangan ekonomi di desa tetap terjaga rendah dan terus merata, dari indeks Gini 0,320 pada 2019 menjadi 0,315 pada 2021. Walau di tengah badai pandemi, ada progres positif," demikian Abdul Halim Iskandar.
     
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022