Kapal itu dapat difungsikan sebagai sarana edukasi, rekreasi
Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat menganggarkan Rp2 miliar untuk proses peletakan KRI Teluk Ratai 509 dari lautan ke daratan Pantai Pauh guna mengantisipasi datangnya kapal itu ke kota tersebut pada 2022.

"Kapal tersebut rencananya diletakkan di samping GOR Pauh. Dana tersebut digunakan untuk membuat landasan yang mungkin dengan mengeruk pasir pantai," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Kota Pariaman, Asrizal di Pariaman, Kamis.

Setelah itu, tambahnya Pemkot Pariaman akan membuatkan kolam untuk KRI Teluk Ratai sehingga meskipun kapal itu terletak di daratan namun karena adanya kolam maka seolah berada di lautan.

Ia menyampaikan kondisi KRI Teluk Ratai saat ini belum memiliki sekat atau ruangan sehingga setiba di Pariaman nantinya akan dilakukan pembuatan ruangan agar sesuai dengan kapal itu didatangkan yaitu untuk pariwisata dan edukasi.

Baca juga: KRI Teluk Ratai segera ditarik ke Pariaman untuk dijadikan monumen

Baca juga: Kementerian PUPR bangun batu pemecah ombak di monumen AL Pariaman


Dengan adanya KRI Teluk Ratai di Pariaman, lanjutnya maka dapat meningkatkan daya tarik daerah pariwisata kota tersebut sehingga berdampak ekonomi masyarakat.

"Kapal itu dapat difungsikan sebagai sarana edukasi, rekreasi untuk wisatawan," katanya.

Ia menyebutkan panjang kapal tersebut mencapai 100 meter dengan lebar 15,5 meter, dan berat 1.445 ton dengan luas itu maka dapat dibuatkan banyak ruangan untuk memperkuat konsep edukasi dan pariwisata.

Sebelumnya, Kapal perang bekas KRI Teluk Ratai-509 yang dihibahkan oleh TNI Angkatan Laut (AL) untuk Kota Pariaman, Sumatera Barat akan dibawa ke kota tabuik itu dengan cara ditarik menggunakan kapal lainnya.

"TNI AL segera memproses administrasi kapal tersebut dan kami pun juga segera memprosesnya supaya cepat sampai di Kota Pariaman,” kata Asisten I Setdako Pariaman, Yaminu Rizal usai rapat pembahasan secara virtual melalui konferensi video dengan pihak Markas Besar Angkatan Laut di Pariaman.

Ia mengatakan dengan dibawanya kapal tersebut ke Pariaman maka perlu dibuatkan rincian anggaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Ia menyampaikan kapal tersebut akan dijadikan sebagai monumen dan museum maritim dari TNI AL di Kota Pariaman sehingga menjadi sarana edukasi dan destinasi di daerah itu.

Baca juga: Monumen TNI AL tambah pesona Pantai Gondariah Pariaman

Baca juga: Upaya Pariaman jadikan pasar tradisional sebagai penunjang pariwisata

 

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022