Dampaknya juga dirasakan di Kota Pontianak
Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat mendapat pelatihan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi kota percontohan oleh Global Covenant of Mayors (GCoM) for Climate and Energy.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Selasa mengatakan pelatihan ini sebagai kelanjutan dari kerja sama antara GCoM for Climate and Energy dengan Pemerintah Kota Pontianak dalam mitigasi bencana yang diakibatkan perubahan iklim.

"Hasilnya akan ditindaklanjuti sehingga Kota Pontianak bisa memberikan sumbangsih untuk penanganan efek emisi gas rumah kaca di Indonesia," ujarnya usai membuka pelatihan adaptasi dan mitigasi bencana perubahan iklim bagi kota percontohan GCoM Asia Project di Pontianak.

Menurut dia, dengan adanya pelatihan ini akan memberikan wawasan dan strategi yang harus dilakukan dalam mengantisipasi apabila terjadi bencana akibat perubahan iklim, terutama di saat musim penghujan maupun kemarau.

Baca juga: Pontianak ditunjuk kota percontohan reduksi emisi gas rumah kaca

Baca juga: GCoM for Climate and Energy ajak Makassar bergabung


"Efek emisi gas rumah kaca menyebabkan perubahan iklim secara ekstrem. Dampaknya juga dirasakan di Kota Pontianak, misalnya jika memasuki musim hujan, curah hujannya sangat besar, dan bila memasuki musim kemarau maka waktunya akan berlangsung lama," katanya.

Edi menambahkan, Kota Pontianak sebagai bagian dari Pulau Kalimantan yang disebut sebagai paru-paru dunia, merupakan penyumbang oksigen terbesar di negara tropis. Untuk itu, setelah ada pemetaan titik-titik lokasi bencana, maka selanjutnya menentukan implementasi lebih lanjut.

"Apa yang menjadi tanggung jawab kita, misalnya penghijauan, pengurangan karbon monoksida dari kendaraan bermotor, pengelolaan sampah organik dan sebagainya," katanya.

Program GCoM Asia Project ini adalah inisiatif yang didanai sepenuhnya oleh Uni Eropa. Pontianak terpilih sebagai salah satu kota percontohan di Indonesia selain Tangerang, Minahasa Utara, dan Medan, sedangkan di seluruh Asia Tenggara ada 16 kota.

Kemudian GCoM Asia Project terdiri dari delapan negara yakni Jepang, Cina, Korea Selatan, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand dan India, dan diharapkan dari kota-kota percontohan itu bisa terjalin sinergitas, saling sharing dan belajar.

Baca juga: Akademisi: Pemetaan potensi bencana perlu terus diperkuat pada 2022

Baca juga: Akademisi: Intensifkan upaya mitigasi jelang puncak musim hujan

Pewarta: Andilala
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022