Proyek ini tidak hanya diharapkan saja, tapi harus terealisasi
Palembang (ANTARA) - BUMN pertambangan PT Bukit Asam (PTBA) menyiapkan peletakan batu pertama tanda dimulainya proyek hilirisasi gasifikasi batu bara menjadi dimithyl eter (DME) pada 26 Januari 2022 di Tanjung Enim, Sumatera Selatan .

Direktur Utama PT Bukit Asam Asral Ismail mengatakan proyek DME ini merupakan pilot project di Indonesia yang diharapkan pemerintah segera terealisasi dalam waktu dekat.

“Proyek ini tidak hanya diharapkan saja, tapi harus terealisasi,” kata Asral yang dijumpai setelah mengelar rapat dengan Menteri Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Dirut PT Pertamina Nicke Widyawati, dan Gubernur Sumsel Herman Deru dan di Palembang, Senin.

Asral mengatakan dalam pertemuan itu pemerintah yang diwakili menteri investasi mengharapkan dilakukan percepatan proyek tersebut.

Sejauh ini tiga belah pihak yang terlibat yakni PT Bukit Asam sebagai penyalur bahan baku batu bara, perusahaan asal Amerika Serikat (AS) Air Product sebagai penyedia teknologi gasifikasi, dan PT Pertamina sebagai offtaker (pembeli DME) sedang proses perampungan perjanjian kerja.

Baca juga: Proyek DME diteken, pangkas impor elpiji satu juta ton per tahun

Setidaknya dibutuhkan waktu hingga 30 bulan dari ground breaking untuk menuntaskan Proyek DME tersebut dan Asral memastikan perusahaan berkomitmen untuk menuntaskan program hilirisasi itu.

Proyek hilirisasi ini juga telah disetujui Presiden Joko Widodo sebagai bagian dari proyek prioritas sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020.

Pemerintah terus mendorong hilirisasi dan percepatan peningkatan nilai tambah batu bara yang salah satunya melalui pemrosesan batubara menjadi DME ini untuk digunakan sebagai pengganti elpiji yang angka impornya terus membengkak setiap tahun.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), impor elpiji pada 2020 telah mencapai 77,63 persen dari total kebutuhan nasional sebanyak 8,81 juta ton. Tanpa upaya hilirisasi batu bara, rasio angka impor elpiji bisa naik menjadi 83,55 persen dari total kebutuhan 11,98 juta ton pada 2024.

Baca juga: Hilirisasi DME batubara diyakini tekan ketergantungan impor elpiji



 
 

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022