Kalkuta (ANTARA) - India pada Sabtu melaporkan 22.775 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir, menurut data kementerian kesehatan.

Penambahan itu menaikkan  kekhawatiran bagi pihak berwenang tentang jumlah kasus yang kian meningkat.

Data itu mengindikasikan bahwa kota-kota metropolitan padat penduduk, seperti ibu kota New Delhi, pusat keuangan Mumbai, dan Kalkuta mencatat kenaikan paling tajam.

Di Bengal Barat, infeksi meningkat menjadi 3.450 kasus dalam 24 jam terakhir, 1.950 kasus di antaranya berasal dari Kalkuta, ibu kota negara bagian itu.

Baca juga: New Delhi larang pertemuan pada perayaan Natal dan Tahun Baru

Enam belas kasus Omicron telah dilaporkan di Bengal Barat.

Pemerintah kota Kalkuta menetapkan 17 zona penguncian mikro di are-area permukiman yang memiliki lebih dari lima kasus.

Warga yang tinggal di zona-zona tersebut tidak diperbolehkan meninggalkan area permukiman untuk memutus penyebaran COVID-19.

Ajoy Chakrobarty, direktur dinas kesehatan negara bagian, mengatakan dia mengadakan pertemuan dengan rumah-rumah sakit swasta untuk memastikan fasilitas kesehatan siap menangani lonjakan kasus.

India menghadapi gelombang kedua COVID-19 yang parah tahun lalu ketika rata-rata jumlah kasus mencapai sekitar 400.000 per hari.

Sejak itu jumlah kasus telah menurun drastis. Selama berbulan-bulan, angka nasional tetap di bawah 10.000 per hari.

Para pejabat dan pakar kesehatan kini khawatir varian Omicron dapat memicu gelombang ketiga COVID-19.

Sumber: Reuters

Baca juga: India izinkan molnupiravir, dua vaksin COVID untuk penggunaan darurat

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022