Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Unggas Nusantara Kadma Wijaya mengatakan bahwa kenaikan harga bahan pokok untuk telur ayam dan ayam potong yang saat ini terjadi merupakan hal wajar karena siklus tahunan.

"Biasanya siklus tahunan saja. Semoga bisa kembali ke harga wajar di atas harga pokok produksi para peternak," kata Kadma dihubungi Antara, Jumat.

Menurut Kadma, tingginya kedua harga bahan pokok tersebut karena adanya kenaikan permintaan pada momen Natal dan Tahun Baru.

"Ada kenaikan permintaan, jadi siklus tahunan biasa," ujar Kadma.

Kadma menyampaikan, harga kedua bahan pokok tersebut akan kembali ke harga acuan yang ditetapkan Kementerian Perdagangan pada Januari 2022 atau usai perayaan malam tahun baru.

Baca juga: Mentan: Produktivitas telur terus ditingkatkan atasi fluktuasi harga

"Semoga bisa kembali ke harga wajar di atas harga pokok produksi para peternak. Biasanya Januari akan kembali ke harga acuan," ungkap Kadma.

Diketahui, harga bahan pokok mengalami kenaikan menjelang awal tahun 2022, mulai dari minyak goreng, telur ayam, ayam potong, hingga cabai.

Di beberapa pasar tradisional, salah satunya di Tangerang, harga minyak goreng mencapai Rp20.000 per liter, di mana Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan sederhana saat ini berada di angka Rp11 ribu per liter.

Kemudian, untuk harga telur ayam terpantau mencapai Rp34.000 per kilogram, di mana HET telur ayam yakni Rp24.000 per kilogram.

Baca juga: Harga telur ayam di Kota Madiun tembus Rp30.000/Kg

Baca juga: KSP: Kemitraan peternak rakyat dan besar harus dievaluasi


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021