Tetap aktif, karena pada dasarnya kami tidak pernah menon-aktifkan Posko PPKM Mikro di wilayah
Yogyakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta memastikan seluruh Posko PPKM Mikro tingkat RT tetap aktif untuk memantau perkembangan kasus dan melakukan upaya pencegahan penularan.

"Tetap aktif, karena pada dasarnya kami tidak pernah menon-aktifkan Posko PPKM Mikro di wilayah," kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, Posko PPKM Mikro di tingkat RT tetap rutin mengirimkan laporan terkait perkembangan kasus di wilayah setiap harinya sejak kebijakan PPKM Mikro ditetapkan.

Baca juga: DPD RI dorong wadah pendidikan khusus anak pelaku kejahatan di DIY

Sejak satu bulan lalu, Satgas Penanganan COVID-19 Kota Yogykarta juga sudah menyampaikan sosialisasi dan informasi ke seluruh Posko PPKM Mikro yang berisi imbauan agar mencatat dan memastikan tamu dari luar daerah memenuhi ketentuan perjalanan.

"Kami sudah meminta setiap Posko PPKM Mikro untuk memastikan tamu dari luar daerah yang datang dalam kondisi sehat, sudah divaksinasi dan memenuhi syarat perjalanan yang ditetapkan," katanya.

Jika belum memenuhi syarat perjalanan maka Posko PPKM Mikro diimbau untuk meminta tamu yang akan datang menunda kedatangan sampai memenuhi syarat perjalanan.

Baca juga: Yogyakarta siapkan sanksi pelanggar prokes libur akhir tahun

"Kami melakukan upaya persuasif supaya tamu yang datang dalam kondisi yang benar-benar sehat dan untuk akhir-akhir ini lebih mengantisipasi kedatangan warga yang baru saja melakukan perjalanan dari luar negeri. Harus dipastikan sudah karantina dan lainnya," katanya.

Masyarakat pun diminta mengurangi berbagai kegiatan atau aktivitas sosial yang berpotensi mendatangkan warga dalam jumlah banyak.

"Kegiatan sosial di masyarakat lebih baik diikuti oleh warga yang tinggal di lingkungan tersebut atau tidak menerima tamu dari luar dan harus mendapat izin dari Gugus Tugas di tingkat kecamatan," katanya.

Baca juga: Vaksinasi anak 6-11 tahun di Yogyakarta capai 25 persen dari sasaran

Jika nanti ditemukan indikasi penularan dari virus varian baru, Omicron, maka akan dilakukan langkah khusus yang sudah disepakati bersama melalui rapat koordinasi dengan Pemerintah DIY.

Indikasi tersebut adalah adanya penularan cepat pada kontak erat kasus.

"Sampel akan dikirim ke laboratorium di UGM untuk memastikan apakah terjadi penularan lokal atau tidak akibat Omicron atau sebab lain," katanya.

Jika penularan terjadi dalam satu kawasan di masyarakat, maka Heroe akan meminta Posko PPKM Mikro melakukan upaya cepat dengan penyekatan di wilayah.

Baca juga: Yogyakarta gelar rapid antigen acak di tempat wisata hingga tahun baru

"Bisa dilakukan penyekatan di lingkungan RT atau jika terjadi penularan yang lebih luas maka dilakukan di tingkat RW atau kampung," katanya.

Hingga saat ini, Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta menyebut belum menemukan indikasi terjadi penularan kasus yang cepat di Yogyakarta.

"Kasus masih landai dan cenderung turun. Tetapi, antisipasi tetap harus dilakukan supaya pengendalian kasus bisa dilakukan lebih baik," katanya.

Berdasarkan data corona.jogjakota.go.id, pada Rabu (29/12), terdapat tambahan satu kasus terkonfirmasi COVID-19 tanpa ada pasien yang meninggal dunia dan sembuh atau selesai isolasi. Saat ini, tersisa 15 kasus aktif di Kota Yogyakarta.


#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3m
#vaksinmelindungikitasemua

Baca juga: Kasus aktif COVID-19 di Kulon Progo tinggal 13 orang

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021