lebih mudah dan gampang
Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan bantuan sosial (bansos) program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan non-tunai (BPNT) Kementerian Sosial bisa tersalurkan semua kepada keluarga penerima manfaat.

"Kami 24 jam di sini. Saya akan berkoordinasi terus dengan camat kalau ada daftar nama yang disebutkan, kemudian orangnya tidak hadir, maka akan kami minta datang ke sini (Lapangan Thor),” kata Wali Kota Eri Cahyadi saat memantau penyaluran bansos di Lapangan Thor, Surabaya, Selasa.

Menurut dia, Bansos PKH dan BPNT yang disalurkan di Surabaya mulai Selasa hingga Rabu (29/12) besok, berdasarkan data dari Kemensos RI.

Wali Kota Eri menjelaskan, warga Surabaya yang diperbolehkan datang ke Lapangan Thor adalah warga yang sudah memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan sudah terdaftar di kelurahan dan kecamatan. Jika belum memiliki kartu KKS, maka akan diminta melapor ke RT/RW, kelurahan dan kecamatan.

"Kalau merasa tidak mampu bisa langsung melapor ke kelurahan. Saya dan Bu Mensos juga sudah menyampaikan, data itu harus ada verifikasi bersama antara RT/RW, kelurahan dan kecamatan," ujarnya.

Baca juga: Wali Kota Surabaya permudah akses penerima bansos tambahan Kemensos
Baca juga: Mensos minta penerima PKH di Surabaya dijemput di rumahnya

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya M. Fikser menjelaskan, secara detil, per hari ini bantuan PKH di Kota Surabaya diberikan kepada 40.000 warga dan perluasan PKH ada 3.000 warga, sedangkan BPNT ada 60.000 warga.

"Jadi untuk BPNT ini yang dibagi itu ada bonus November–Desember. Kurang lebih, kalau setiap bulan dapat Rp200 ribu, artinya kalau ditambah bonus itu bisa dapat Rp800 ribu per orang," kata Fikser.

Fikser menjelaskan, penyaluran bantuan ini berdasarkan data yang didapat dari Kemensos RI, kemudian data tersebut akan diverifikasikan ke perbankan terkait. Setelah secara keseluruhan data terverifikasi, kemudian akan disampaikan ke masing-masing kecamatan dan disampaikan ke warga.

Soal adanya data yang tidak sinkron dari Kemensos RI dengan Pemkot Surabaya, Fikser menyampaikan, solusi yang diberikan oleh pemkot adalah, bagi warga yang sudah masuk daftar tanda bayar, akan tetap dibayarkan.

"Makannya ini kami evaluasi, kami mengupayakan warga yang sudah masuk di dalam tanda bayar tapi tidak punya kartu KKS, itu nanti diurus pihak perbankan, agar bantuan bisa segera tersalurkan," katanya.

Baca juga: Pemkot Surabaya tolak 11.546 usulan bansos dari warga
Baca juga: Data penerima bansos di Surabaya bisa dicek melalui laman Dinsos

Menurutnya, bantuan itu sebelumnya dipusatkan di kantor kelurahan dan kecamatan Kota Surabaya. Agar lebih cepat tersalurkan, kata dia, Pemkot Surabaya kemudian menempatkan penyaluran bantuan dari Kemensos RI secara terpusat di lapangan Thor.

"Dengan cara ini, warga yang menerima bantuan PKH dan BPNT juga merasa mudah," ujarnya.

Salah satu warga Kecamatan Gubeng, Elmania pun turut merasakan kemudahannya ketika mengambil bantuan. Menurut Elmania, dengan cara terpusat tidak membutuhkan waktu lama, hanya dengan 5 menit, ia bisa langsung menerima data untuk verifikasi di bank terkait.

"Lebih mudah dan gampang, tadi datang langsung diarahkan ke tenda per kecamatan langsung dilayani kemudian dapat data verifikasinya," katanya.

Senada dengan Elmania, Dita Delia warga Kecamatan Tegalsari mengatakan prosesnya hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk mendapatkan data verifikasi. Setelah mendapatkan data tersebut, bisa langsung dicairkan di bank terkait.

"Alhamdulillah, langsung bisa cair, mengurusnya mudah," katanya. 

Baca juga: Kemensos bantu 6.000 paket beras untuk penanganan COVID-19 di Surabaya

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021