"Menginvestasikan berbagai upaya untuk melindungi perempuan dan anak Indonesia sama artinya dengan berinvestasi untuk kemajuan bangsa,"
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengatakan pentingnya sinergi semua pihak untuk melindungi perempuan dan anak Indonesia demi keberhasilan menurunkan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Saya ingin mengajak seluruh pihak untuk memperkuat kembali sinergi dalam memerangi kekerasan terhadap perempuan dan anak. Sekecil apapun upaya yang kita lakukan, jika dilakukan bersama-sama pasti hasilnya akan luar biasa," kata Menteri Bintang dalam acara Rilis Hasil Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional dan Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja 2021 di Jakarta, Senin.

Dia menyebut perempuan dan anak merupakan SDM yang penting bagi bangsa yang harus dilindungi dan diberdayakan mengingat perempuan mengisi setengah dari populasi Indonesia dan anak mengisi sepertiga dari populasi Indonesia.

"Menginvestasikan berbagai upaya untuk melindungi perempuan dan anak Indonesia sama artinya dengan berinvestasi untuk kemajuan bangsa," paparnya.

Untuk mengetahui prevalensi kekerasan terhadap perempuan dan anak selama 2021, Kemen PPPA melakukan Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional dan Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja 2021.

Dari hasil Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional dapat diketahui prevalensi kekerasan terhadap perempuan pada 2021 menurun jika dibandingkan dengan 2016.

"Hasil Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional Tahun 2021 menunjukkan penurunan prevalensi kekerasan terhadap perempuan dibandingkan tahun 2016, baik yang dilakukan oleh pasangan, demikian juga oleh selain pasangan, maupun kekerasan yang dilakukan oleh pasangan dan selain pasangan dengan referensi selama hidup," kata Bintang.

Ia merinci 26,1 persen perempuan usia 15 s.d. 64 tahun pernah mengalami kekerasan fisik dan atau seksual yang dilakukan oleh pasangan dan selain pasangan turun dari tahun 2016 yaitu sebesar 33,4 persen.

Hasil Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja Tahun 2021 juga memperlihatkan hasil yang menggembirakan.

"Kalau kita melihat hasil Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja Tahun 2021 juga cukup menggembirakan karena secara umum juga memperlihatkan penurunan prevalensi kekerasan terhadap anak," katanya.

Bintang menjelaskan pada tahun 2021 tercatat sebanyak 34 persen anak laki-laki dan 41,05 persen anak perempuan usia 13 - 17 tahun pernah mengalami satu jenis kekerasan atau lebih di sepanjang hidupnya, turun dari tahun 2018 yaitu tercatat 62,31 persen anak laki-laki dan 62,75 persen anak perempuan mengalami satu jenis kekerasan atau lebih di sepanjang hidupnya.
Baca juga: SAPA 129 berikan akses pelaporan kekerasan perempuan dan anak
Baca juga: Yogyakarta diharapkan menjadi model pencegahan dan penanganan KDRT
Baca juga: LBH Apik: Kekerasan pada perempuan dan anak naik di 2021

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021