Sejumlah petugas dan unsur lainnya termasuk masyarakat berupaya membersihkan material longsoran tanah hingga akhirnya kendaraan bisa melewati jalur itu.
Garut (ANTARA) - Lalu lintas jalur utama Garut-Tasikmalaya sudah kembali normal dilintasi kendaraan dari dua arah yang sebelumnya terganggu akibat tertutup bencana tanah longsor di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Untuk Cilawu sudah bisa dilewati dua lajur kendaraan baik dari arah Garut menuju Tasik maupun sebaliknya," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Satria Budi di Garut, Minggu.

Jalur Garut-Tasikmalaya di Kampung Cigangsa, Desa Sukamaju, Kecamatan Cilawu sebelumnya tertimbun longsor setelah hujan turun mengguyur wilayah itu, Sabtu (25/12).

Sejumlah petugas dan unsur lainnya termasuk masyarakat berupaya membersihkan material longsoran tanah hingga akhirnya kendaraan bisa melewati jalur itu.

Ia menyampaikan hujan dengan intensitas tinggi di Garut menyebabkan bencana tanah longsor di sejumlah daerah, termasuk di Cilawu menimpa badan jalan Garut-Tasikmalaya.

"Untuk Cilawu terdampak hanya arus lalu lintas," kata Satria.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut AKP Karyaman menambahkan situasi arus lalu lintas di jalur utama Garut-Tasikmalaya lintas Cilawu itu sudah normal dilintasi kendaraan roda dua maupun empat.

"Sudah bisa dilintasi baik dari arah Garut maupun Tasikmalaya," katanya.

Sebelumnya, hujan deras mengguyur wilayah Garut menimbulkan bencana longsor yang membawa material lumpur tanah, bebatuan dan menumbangkan pohon di sekitar jalan.

Longsoran menutup badan jalan itu menyebabkan arus kendaraan dari arah Garut maupun Tasikmalaya tidak dapat melewati jalur tersebut.

Sejumlah petugas bersama masyarakat berupaya menyingkirkan tanah longsor agar kendaraan bisa melintas meskipun hanya diberlakukan buka tutup.
Baca juga: BPBD: Banjir dan longsor di Garut tidak timbulkan korban jiwa
Baca juga: Pemkab Garut targetkan rumah korban longsor Cilawu rampung akhir 2021
Baca juga: Banjir dan longsor di Garut terjadi di daerah pegunungan

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021