Jakarta (ANTARA) - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyatakan bahwa seluruh taruna lulusan Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) dan Politeknik Imigrasi (Poltekim) harus mampu menyelesaikan besarnya tantangan terkait pelayanan publik.

“Tantangan Kementerian Hukum dan HAM di masa depan semakin besar, tuntutan masyarakat akan pelayanan publik pun semakin kompleks. Para lulusan Poltekim dan Poltekip punya peranan penting untuk menyelesaikan tantangan-tantangan tersebut,” ucap Yasonna saat mewisuda Taruna Poltekip Angkatan 52 dan Taruna Poltekim Angkatan 20 di Gedung BPSDM Kemenkumham, sebagaimana keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Guru Besar Ilmu Kriminologi Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) itu menyampaikan seluruh Taruna Poltekip dan Poltekim yang diwisuda hari ini adalah calon-calon pemimpin organisasi yang harus mampu menjadi contoh untuk organisasinya.

“Saudara harus mampu membawa Kementerian ini menjadi lebih baik lagi dan memberikan legacy di dalamnya,” ujar Yasonna.

Baca juga: Menkumham: Pemda DKI, Jabar, dan Banten "role model" P2HAM

Dalam acara wisuda yang dilaksanakan secara hybrid, yakni daring dan luring, Yasonna berpesan agar para wisudawan mempunyai lima modal dasar untuk terjun ke dunia kerja di Kementerian Hukum dan HAM. Kelima modal dasar itu, yang pertama adalah strategi, karena sebagai pemimpin harus mempunyai dan mampu membuat suatu strategi untuk percepatan kinerja organisasi.

“Kemudian integritas. Ini yang paling penting karena harus ada dalam diri kita semua sebagai tuntunan dalam bertindak dan berperilaku,” ujar Yasonna.

Ketiga adalah akuntabel, artinya semua perbuatan, perilaku maupun kinerja harus dapat dipertanggungjawabkan. Selanjutnya adalah profesional, yakni melakukan semua tugas yang diamanahkan dengan sebaik-baiknya, fokus pada tujuan, efektif dan efisien untuk hasil yang berkualitas.

Baca juga: Kemenkumham raih Top 45 Penghargaan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik

Selain SIAP atau strategi, integritas, akuntabel, dan profesional, modal dasar kelima adalah harus mampu menguasai teknologi informasi dan bahasa asing, memiliki kemampuan literasi yang baik, memiliki sifat ramah dan entrepreneurship, serta daya jaringan atau networking.

“Semuanya bertujuan untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat sebagai wujud dari kehadiran langsung negara di tengah masyarakat,” kata Yasonna.

Taruna Poltekip dan Poltekim yang diwisuda hari ini adalah taruna penerimaan tahun 2017 yang seluruhnya berjumlah 506 orang, terdiri dari 256 taruna Poltekip, dan 250 taruna Poltekim.

Pembelajaran dimulai tahun 2018, namun sejak 16 Maret 2020 sampai saat ini, seluruh taruna melaksanakan pembelajaran jarak jauh (virtual) karena kondisi pandemi COVID-19. Adapun pelatihan dan pengasuhan dilakukan bersama UPT terkait.

Baca juga: Menkumham: Hari Dharma Karyadhika jadi momentum tingkatkan pelayanan

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021