Beijing (ANTARA) - Pengusaha Muslim China Kareem Qin, berhasil menggelar Forum Ekonomi Digital Dunia (WDEF) di Beijing, Rabu (22/12) dengan menghadirkan 200 undangan dari kalangan pengusaha, diplomat, dan media asing.

WDEF sempat tertunda tiga kali sebagai dampak dari munculnya kasus baru COVID-19 di Beijing dan beberapa daerah di China.

"Sejak krisis keuangan melanda, dunia memasuki fase baru. Di satu pihak, ekonomi tradisional sedang lesu. Di lain pihak, ekonomi digital tiba-tiba muncul. Beberapa negara mulai mempertimbangkan kemunculan ekonomi digital itu sebagai penggerak utama pembangunan ekonomi dunia," kata pria yang memiliki nama Qin Yong itu.

Pengusaha Muslim asal Provinsi Shandong itu merasa yakin pada era pascapandemi nanti ekonomi digital akan menjadi faktor penentu masa depan ekonomi dunia.

"China siap melakukan perubahan besar ekonomi digital dan akan memperkuat interkoneksi serta mendorong integrasi ekonomi riil dengan ekonomi digital," ujar Qin selaku pendiri dan Direktur Eksekutif WDEF tersebut.

WDEF tahun ini, jelas dia, difokuskan pada lima hal, yakni kerja sama ekonomi digital global, menyusun aturan main ekonomi digital, berbagi kesempatan bisnis digital, riset bersama solusi teknologi digital, dan mencapai cita-cita digitalisasi masyarakat dunia.

Dia berencana menggelar pertemuan regional secara rutin seperti KTT ASEAN, KTT Timur-Tengah, KTT Amerika Latin, dan KTT Uni Eropa.

Selanjutnya, menurut dia, secara bertahap WDEF akan dirancang memiliki pengaruh yang sama besarnya dengan Forum Ekonomi Dunia (WEF).

"Hal ini nantinya juga akan memungkinkan sektor ekonomi dunia di China bisa memberikan manfaat kepada dunia," kata Wakil Ketua Komisi Pelaksana Perhimpunan Kemitraan China-Arab (CAEA) itu mengakhiri sambutan pembukaan WDEF. 

 

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021