napak tilas sejarah adanya pabrik gula di Kabupaten Sleman
Sleman (ANTARA) - Wakil Buparti Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Danang Maharsa melepas keberangkatan pengembaraan akhir tahun (Barata) ke-36 Kwartir Cabang Sleman, di Lapangan Pemda Sleman, Sabtu.

Sebanyak 200 peserta yang berasal dari 19 Pangkalan se-Kwarcab ini dibagi menjadi 33 sangga, berpartisipasi dalam Barata 36 dengan rute "Jejak Manis Bumi Sembada".

Danang mengatakan, kegiatan Barata dalam kondisi Pandemi seperti ini menjadi opsi positif dalam memupuk kebersamaan menumbuhkan solidaritas di kalangan pelajar sekaligus memupuk rasa cinta terhadap bangsa dan negara.

"Karena menghindari kejenuhan dan mengantisipasi munculnya kenakalan remaja," katanya.

Sebelum pelepasan keberangkatan, Danang Maharsa menjadi Pembina Upacara Pembukaan Pengembaraan Akhir Tahun (Barata) XXXVI Tahun 2021.

Ada sebanyak 196 peserta terdiri dari 33 sangga di 19 pangkalan mengikuti acara tersebut yang berlangsung tanggal 18-21 Desember 2021.

Mengambil rute perjalanan Jejak Manis Bumi Sembada. Barata kali ini menelusuri sejarah Pabrik Gula di Kabupaten Sleman.

Baca juga: UMY-Pramuka latih pembina nonpegawai manfaatkan lahan sempit di Sleman
Baca juga: Sultan Berharap Pramuka Membentuk Karakter Bangsa

Pada pembukaan juga diserahkan Brevet Penghargaan Pengembara Tingkat Utama kepada dua orang dan Brevet Penghargaan Pengembaraan Tingkat Madya kepada 23 orang yang diserahkan langsung Danang Maharsa.

Wabup Sleman berharap kegiatan Barata ini dapat berperan positif dalam menjaga perdamaian,kenyamanan, dan keharmonisan seluruh pemuda di Kabupaten Sleman.

Hadir mendampingi Sekretaris Kwarcab Sleman, Kepala Dinas Sosial, Kepala BNN, Pasiter Kodim 0732 Sleman, Binmas Polres Sleman, Wakabinamuda Kwarda DIY.

Ketua Kwatir Cabang Sleman Ery Widaryana mengatakan kegiatan Barata pada tahun ini akan diselenggarakan 18 sampai 21 Desember 2021.

"Adapun konsep yang akan diambil dalam kegiatan Barata yaitu Napak Tilas Pabrik gula yang berada di daerah Kabupaten Sleman," katanya.

Menurut dia, Barata ini akan menempuh rute napak tilas keberadaan pabrik gula yang ada di Kabupaten Sleman pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.

"Karena gula itu manis makanya topiknya kita namakan Jejak Manis Bumi Sembada. Karena jejak ini kita akan menelusur atau napak tilas sejarah adanya Pabrik Gula di Kabupaten Sleman," katanya.

Baca juga: Pramuka buat pedoman program terkait perubahan iklim dan perdamaian
Baca juga: Kwarnas Pramuka susun aturan pencegahan pelecehan seksual

Ia mengatakan, konsep terbaru dari kegiatan Barata ini karena dilaksanakan pada situasi di tengah pandemi COVID-19 yang masih belum usai, maka menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, agar tidak timbul klaster baru COVID-19 dalam acara Barata di tahun ini.

"Yang biasanya kegiatan Barata diikuti 70 sangga, dan sekarang hanya 19 sangga. Jika peserta 70 sangga maka jumlah peserta yang mengikuti sekitar 700 peserta, sekarang kita hanya 19 sangga dengan jumlah peserta 200, dan itupun pelaksanaanya kita setting secara bergelombang agar tetap menjaga jarak," katanya.

Ia mengatakan, untuk rute yang akan ditempuh para peserta Barata yaitu start dari Lapangan Pemda Kabupaten Sleman pada Sabtu 18 Desember 2021 menuju lapangan Sendangsari Minggir yang kira-kira berjarak 18 kilometer (Km).

Kemudian untuk rute kedua akan dimulai dari lapangan Sendangsari Minggir menuju ke lapangan Sumberejo di Kapanewon Tempel dengan estimasi jarak tempuh 10 Km. Kemudian rute ketiga akan ditempuh dari lapangan Sumberejo akan menuju kembali ke Gedung Serbaguna Sleman.

"Untuk peserta yang mengikuti kegiatan Barata yaitu dari Pramuka Penegak dan Pandega yang sebagian besar sudah terlatih. Selain itu peserta juga wajib sudah menerima vaksin dosis lengkap, dan akan dilakukan swab antigen kepada masing-masing peserta dan panitia pelaksana," katanya.

Baca juga: Lokasi PWN 14 jadi rintisan Kampung Pramuka pertama di Indonesia

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021