Jakarta (ANTARA) -
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 terbanyak di Provinsi Kepulauan Riau mencapai yang 70 orang hingga Jumat, pukul 12.00 WIB.
 
Data Satgas COVID-19 yang diterima dari Jakarta, Jumat, mencatat penambahan kasus COVID-19 itu diikuti Jawa Barat 51 orang, DKI Jakarta 38 orang, Jawa Timur 23 orang, dan Sulawesi Tengah 22 orang.
 
Kasus terkonfirmasi positif itu menambah jumlah kasus harian nasional COVID-19 mencapai 291 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi positif sejak Maret 2020 berjumlah 4.260.148 orang.
 
Sementara itu, pasien sembuh dari COVID-19 harian terbanyak dilaporkan di Provinsi Jawa Barat 45 orang, DKI Jakarta 32 orang, Jawa Timur 22 orang, Jawa Tengah 19 orang, dan Nusa Tenggara Timur 15 orang.

Baca juga: Warga terpapar COVID-19 di Sulteng bertambah 22 jadi 47.227 orang

Baca juga: Kemenhub perketat syarat perjalanan kereta saat libur Natal-Tahun Baru
 
Dengan demikian, secara nasional angka kesembuhan harian bertambah 205 orang, sehingga total mencapai 4.111.250 orang.
 
Sedangkan penambahan kasus meninggal terbanyak di Provinsi Riau sebanyak tiga jiwa, diikuti Sulawesi Tengah, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Sumatera Selatan masing-masing satu jiwa.
 
Tercatat, total kasus meninggal harian secara nasional berjumlah tujuh jiwa pada hari ini (17/12), sehingga total mencapai 143.986 jiwa.
 
Satgas COVID-19 juga mencatat, jumlah kasus aktif yang mencakup penderita COVID-19 yang masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri pada hari ini sebanyak 4.912 kasus aktif, naik 79 orang dibandingkan hari sebelumnya (16/12).
 
Selain itu terdapat pula 4.930 orang yang masuk dalam kategori suspek.
 
Hasil tersebut didapat setelah dilakukan pengujian pada hari ini terhadap 308.913 spesimen dari 214.267 orang yang diperiksa di ratusan jaringan laboratorium di seluruh Indonesia.
 
Tingkat positif atau positivity rate spesimen harian adalah 0,16 persen dan untuk tingkat positivity rate orang harian adalah 0,14 persen.
 
Sementara itu, peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Amin Soebandrio mengatakan upaya mewaspadai penularan varian Omicron, virus SARS-Cov-2 penyebab COVID-19, dapat dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara konsisten dan meningkatkan cakupan vaksinasi COVID-19.
 
Masyarakat, kata dia, harus berjaga-jaga ketika keluar rumah dengan tetap melakukan protokol kesehatan secara ketat.
 
"Di luar sana kita tidak bisa bedakan virus yang sedang bersirkulasi dekat kita virus yang mana, tidak ketahuan, itu hanya bisa diketahui di laboratorium," ujar Amin.
 
Oleh karena itu, ia menekankan apapun varian dari virus penyebab COVID-19 termasuk varian Omicron, upaya yang harus dilakukan adalah sama yakni protokol kesehatan, 3T (pengujian, pelacakan kontak, dan pengobatan), dan vaksinasi COVID-19.
   

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021