Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua akan meningkatkan cakupan vaksinasi guna mengantisipasi masuknya varian baru COVID-19, yakni omicron, di wilayah "Bumi Cenderawasih".

Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua Muhammad Musaad di Jayapura, Kamis, mengatakan hal ini sebagai langkah antisipasi guna mencegah dampak dari varian baru COVID-19 tersebut.

"Pemprov Papua telah menyiapkan beberapa langkah pencegahan di mana aparaturnya juga telah ada," katanya.

Pemprov Papua akan berusaha mempercepat vaksinasi guna meminimalisir dampak dari virus tersebut.

"Namun, langkah pertama yang dilakukan adalah meningkatkan imbauan kepada masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan (prokes)," ujarnya.

Pihaknya mengklaim telah memiliki rumah sakit yang siap menangani pasien COVID-19 yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura di mana fasilitasnya sudah lengkap.

"RSUD tersebut dibangun untuk menghadapi COVID-19 yang artinya sudah siap dan bisa menampung 100-an tempat tidur," katanya.

Baca juga: Pemprov Papua tetap tingkatkan kewaspadaan penyebaran COVID-19

Dia menambahkan tempat karantinanya juga sudah siap, namun pihaknya juga meminta kepada rumah sakit agar lebih siap menghadapi varian baru tersebut serta tidak menjadikannya momok.

"Berikhtiar itu penting tetapi jangan berlebihan sehingga dapat menyebabkan stres dan membuat imun tubuh turun," katanya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengumumkan satu kasus positif COVID-19 akibat penularan varian B.1.1.529 atau Omicron terdeteksi di Indonesia yakni pada seorang petugas kebersihan yang bertugas di RS Wisma Atlet.

Ia mengatakan kasus pertama penularan varian Omicron di Indonesia ini bermula dari terdeteksinya tiga petugas kebersihan di Wisma Atlet.

"Ada tiga orang pekerja kebersihan di Wisma Atlet yang pada 8 Desember lalu dites dan hasilnya positif (COVID-19, red.), kemudian pada 10 Desember dikirim ke Balitbangkes untuk dilakukan genome sequencing," kata Budi.

Baca juga: Tiga WNA asal Cina terindikasi varian Omicron
Baca juga: Regeneron akui terapi untuk COVID-19 kurang efektif melawan Omicron

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021