Palembang (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan olahraga sedapat mungkin menjadi gaya hidup sejak usia muda karena berdasarkan survei terdata kondisi kebugaran anak usia sekolah di Tanah Air relatif kurang bagus.

“Bagaimana kita mendapatkan atlet-atlet bagus, jika yang bugar itu sulit didapat. Itulah pentingnya bagaimana menjadikan olahraga sebagai hidup di masyarakat,” kata Zainudin dalam acara sosialisasi Perpres No 86 tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional di Palembang, Selasa.

Ia mengatakan hasil survei mencengangkan terjadi saat dilakukan pada seribu anak SMK yang hasilnya menyebutkan hanya lima orang dalam kondisi bugar.

Ini menjadi kekhawatiran bersama mengingat anak-anak SMK ini nantinya diharapkan menjadi tenaga kerja produktif namun tidak ditunjang dengan kondisi fisik yang prima.

Baca juga: Menpora : Atlet berprestasi harus dicetak dalam kerangka desain

Apalagi, ia melanjutkan, jika berbicara untuk mencari atlet muda berbakat maka dipastikan sulit untuk saat ini.

Oleh karena itu, dalam DBON yang dijadikan fokus utama di sisi hulu yakni meningkatkan kebugaran masyarakat.

“Memang muaranya atlet berprestasi, tapi awalnya bersumber dari kebugaran masyarakat. Jika sudah banyak yang bugar maka akan mudah mendapatkan atlet,” kata dia.

Selain meningkatkan budaya olahraga di masyarakat, DBON ini juga bertujuan meningkatkan kapasitas, sinergitas, dan produktivitas olahraga prestasi nasional dan memajukan perekonomian nasional berbasis olahraga.

Ia mengatakan melalui DBON ini diharapkan bukan hanya bermuara pada prestasi olahraga tapi juga terdongkraknya perekonomian dalam kerangka sport industry (industri olahraga) dan sport tourism (wisata olahraga).

Baca juga: Sumsel jadi pusat pembinaan olahraga wilayah Sumatera

Untuk itu, DBON ini diharapkan menjadi acuan pemerintahan di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota dalam tata kelola sistem keolahragaannya.

DBON ini dibuat setelah terlebih dahulu pemerintah berdiskusi dengan para pemangku kepentingan untuk mengungkap beragam persoalan sistem keolahragaan nasional.

“Terdapat 13 masalah besar, mulai dari kebugaran hingga kesejahteraan dan masa depan atlet yang menjadi hambatan sehingga Indonesia tak bisa berprestasi maksimal,” kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan kerisauannya atas prestasi olahraga Indonesia yang tak kunjung maju, bahkan sudah disalip oleh negara-negara tetangga yang notabene penduduknya jauh lebih sedikit.

Tim DBON ini dipimpin oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin dengan Ketua Harian Menpora Zainudin Amali. Sementara di tingkat provinsi oleh gubernur dan di tingkat kabupaten/kota oleh bupati dan wali kota dengan pendanaan didukung oleh APBN.

Target dari DBON ini yakni pada pelaksanaan Olimpiade 2044, Indonesia mampu masuk dalam jajaran 5 besar.

Baca juga: Olimpian dukung DBON dengan asa prestasi atlet meningkat di Olimpiade
Baca juga: Merah Putih berpotensi dapat kembali berkibar saat SEA Games Hanoi

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021