Potensi blue economy diperkirakan mencapai 1,33 miliar dolar AS dan mampu menyerap 45 juta lapangan kerja
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak generasi muda untuk mengembangkan konsep ekonomi biru dengan menyelenggarakan Blue Economy 4.0 Training Series bertajuk "Blue Economy Business, Sustaining Our Seas".

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam siaran pers di Jakarta, Jumat, menilai bahwa generasi muda Indonesia berperan besar dalam upaya mengenalkan dan menerapkan ekonomi biru dimulai dari lingkungan sekitarnya, sebagaimana generasi muda bertanggungjawab dalam meningkatkan daya saing bangsa dan kemandirian ekonomi bangsa.

"Saya sangat mengapresiasi Kegiatan Blue Economy 4.0 Training Series yang merupakan kerja sama antara BRSDM dengan Maritim Muda Nusantara, yang mengambil tema 'Pengenalan Bisnis dan Investasi Ekonomi Biru 4.0'," kata Sakti Wahyu Trenggono.

Menurut dia, peran pemuda tentunya sangatlah penting dalam upaya menyukseskan program-program pemerintah, serta generasi muda saat ini juga menjadi salah satu kunci dari keberhasilan ekonomi di Indonesia.

Menteri Trenggono menyampaikan bahwa generasi muda yang memiliki kelebihan yaitu mampu berpikir out of the box sehingga dapat berpikir secara kreatif dan mampu mengembangkan sesuatu menjadi lebih bernilai.

Untuk itu, ujar Menteri Kelautan dan Perikanan, kegiatan ini diharap dapat meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan generasi muda serta memiliki sikap dalam membangun dan mengelola bisnis ekonomi biru 4.0 di Indonesia.

"Implementasi ekonomi biru ini sangat penting dalam transformasi tata kelola perikanan yang akan menjadi legacy bagi generasi mendatang, di mana kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan harus berlandaskan pembangunan ekonomi biru, sebagaimana tuntutan pembangunan global," tegasnya.

Ketua Umum Maritim Muda Nusantara, Kaisar Akhi, menyampaikan bahwa generasi muda sudah sepantasnya menjadi Pemuda Ekonomi Biru 4.0 dalam rangka menjalankan perannya sebagai agen perubahan dan memenuhi tanggung jawab untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian ekonomi bangsa melalui pemanfaatan sumber daya kelautan yang melimpah secara berkelanjutan dengan menerapkan teknologi industri 4.0 dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Maju dan Indonesia Poros Maritim Dunia.

"Harapannya, dengan adanya ekonomi biru dapat mengurangi kerusakan ekosistem, mengurangi kelangkaan ekologi, meningkatkan inklusi sosial, meningkatkan lapangan pekerjaan yang berkualitas, ketahanan pangan, dan investasi di bidang maritim," kata Kaisar.

Blue Economy 4.0 Training Series ini terlaksana dalam rangka memperingati Hari Nusantara dan Rangkaian Peringatan HUT ke-3 Maritim Muda Nusantara. Kegiatan ini terlaksana bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemuda dan masyarakat Indonesia dalam pengembangan bisnis dan investasi ekonomi maritim secara berkelanjutan (Ekonomi Biru) berbasis teknologi industri 4.0 menuju Indonesia Maju dan Poros Maritim Dunia.

Sebagaimana diwartakan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas meluncurkan buku Kerangka Pembangunan Ekonomi Biru untuk Transformasi Ekonomi RI atau Blue Economy Development Framework for Indonesia's Economic Transformation.

Buku ini disusun bersama Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) sebagai acuan pemangku kepentingan dalam mendefinisikan ekonomi biru sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan inklusif.

"Potensi blue economy diperkirakan mencapai 1,33 miliar dolar AS dan mampu menyerap 45 juta lapangan kerja,” ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (25/11).

Baca juga: Indonesia-Seychelles bahas peluang investasi berbasis ekonomi biru
Baca juga: Bappenas luncurkan kerangka pembangunan ekonomi biru
Baca juga: Menteri Trenggono pastikan pengawasan terintegrasi sokong ekonomi biru

 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021