Pancasila bukan hanya soal sejarah masa lalu, tetapi juga menjadi cerita masa depan.
Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menegaskan nilai-nilai luhur adat budaya daerah di Tanah Air yang mengedepankan harmoni dan kesatuan bangsa menjadi bukti ideologi Pancasila bukan sebatas sejarah, namun juga masa depan bangsa Indonesia.

“NIlai-nilai luhur tersebut tak hanya ditunjukkan oleh ragam tradisi budaya dan warisan pemikiran tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan dari provinsi ini, termasuk warisan pemikiran Pancasila oleh Soekarno di Ende,” kata Kepala BPIP Prof Drs Yudian Wahyudi PhD ​dalam siaran persnya yang diterima, Rabu.

Profesor Yudian saat mengisi kuliah umum bertema “Menggali Nilai-Nilai Pancasila di Bumi Cendana”, di aula Rektorat Universitas Nusa Cendana (Undana), Nusa Tenggara Timur, mencontohkan masyarakat NTT yang memiliki banyak tradisi, tokoh, dan pemikiran yang sangat mengedepankan harmoni dan kesatuan bangsa.

Menurut dia, praktik sosial politik yang bertujuan menciptakan masyarakat yang rukun, harmonis, dan sejahtera ala masyarakat NTT itu sesuai dengan cita-cita Pancasila.

“Tradisi dan praktik pancasilais yang berkelanjutan ini menunjukkan bahwa Pancasila bukan hanya soal sejarah masa lalu, tetapi juga menjadi cerita masa depan,” ujarnya.

Rektor Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Dr Philipus Tule menyambut baik hadirnya BPIP di Bumi Cendana.

Philipus menyatakan Unwira siap mendukung program pembinaan ideologi Pancasila bersama kampus-kampus lain di NTT.

Pada kesempatan membuka kegiatan kuliah umum ini, Rektor Undana Dr Drh Maxs Sanam MSc juga menyampaikan apresiasi yang sama.

Sanam menambahkan bahwa pembinaan ideologi Pancasila yang bertujuan menciptakan generasi yang cakap secara sosial-emosional sejalan dengan tujuan pendidikan nasional.

Tantangan ke depan adalah bagaimana menghindarkan pengajaran Pancasila secara monolog dan sesuai dengan tantangan zaman.

Kegiatan kuliah umum juga dibarengi dengan penandatanganan MoU antara BPIP dengan Undana dan Unwira.

Penyelenggaraan event secara gotong royong mendapatkan apresiasi dari Deputi Bidang Hubungan Antarlembaga Ir Prakoso.

Prakoso berharap kerja sama dengan BPIP bisa menguatkan program pembinaan ideologi Pancasila.

Kegiatan berlangsung selama dua jam dengan metode hybrid di Gedung Rektorat Undana dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. 
Baca juga: BPIP: Kongres Santri Pancasila dimulai dari Aceh Barat
Baca juga: BPIP sudah usulkan 15 buku pelajaran Pancasila ke Presiden

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021