Kami ingin memastikan dukungan kepada masyarakat bahwa benih yang terdistribusi kepada pembudidaya betul-betul memiliki kualitas yang baik.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) T.B. Haeru Rahayu memastikan benih ikan dari KKP yang terdistribusi kepada pembudidaya perikanan memiliki kualitas yang baik.

 Dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, dia menyatakan, per November 2021, di kelompok pengelolaan pembenihan terdapat penyediaan benih bermutu sebanyak 172 juta ekor.

“Kami ingin memastikan dukungan kepada masyarakat bahwa benih yang terdistribusi kepada pembudidaya betul-betul memiliki kualitas yang baik. Jangan sampai nanti muncul penyakit dan seterusnya,” ujarnya.

Pada kesempatan itu Dirjen juga menyatakan, selain distribusi benih  terdapat penyediaan calon induk unggul sebanyak 170,6 ribu ekor, lalu bibit rumput laut 92,7 ribu kilogram yang disebut menjadi andalan KKP.

Kemudian penyediaan Keramba Jaring Apung (KJA) Budidaya Laut 150 unit, rehabilitasi Unit Pembenihan Rakyat/Hatchery Skala Rumah Tangga (UPR/HSRT) sebanyak 3 unit, dan kebun bibit rumput laut 30 unit.


Baca juga: KKP produksi massal benih ikan bawal hibrida
 

Selanjutnya, dari sisi pengelolaan produksi dan usaha budidaya, pihaknya melakukan kolaborasi dengan Kementerian Pertanian terkait penyediaan minapadi sebanyak 100 unit, sarana dan prasarana ikan hias 63 unit, sarana dan prasarana produksi 609 paket, dan budidaya ikan sistem bioflok sebanyak 192 unit.

“Bioflok ini sangat luar biasa, simpel tapi banyak mengungkit perekonomian pembudidaya tingkat menengah ke bawah,” katanya.

Pada sisi pengelolaan kawasan dan kesehatan ikan, Pengelolaan Irigiasi Perikanan Partisipatif (PITAP) menjadi bagian yang disentuh dengan telah mencapai 55 unit. Selain itu, lanjut Haeru, dukungan alat berat diberikan dengan bantuan excavator 29 unit demi mempersingkat waktu untuk menyelesaikan pekerjaan.

Untuk pengelolaan pakan dan obat ikan, penyediaan pakan alami 5 unit, pakan ikan mandiri 703,5 ribu kilogram, serta mesin dan bahan baku pakan 40 unit.

Baca juga: KKP gandeng pakar genetika budidaya, guna hasilkan udang unggul

Dampak dari pengembangan program perikanan budidaya pada kegiatan padat karya telah melibatkan tenaga kerja sebanyak 3.124 orang dengan upah yang terbayarkan sebanyak Rp13,82 miliar.

Di antaranya untuk program kegiatan KJA Budidaya laut menyerap tenaga kerja sebanyak 300 orang, kegiatan minapadi menyerap tenaga kerja 667 orang, kegiatan PITAP dengan tenaga kerja 1.400 orang, kegiatan kluster tambak udang (MSF) sebanyak 1 unit dengan tenaga kerja terlibat sebanyak 58 orang, dan kluster tambak udang sebanyak 8 unit dengan tenaga kerja yang terlibat sebanyak 699 orang.


Baca juga: KKP: Tingkatkan kewaspadaan penyakit eksotis perikanan budidaya

Baca juga: KKP canangkan enam lokasi sebagai Kampung Perikanan Budi Daya


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021