Jakarta (ANTARA) - PT Angkasa Pura I (Persero) menjadi contoh penerapan inisiatif Green Airport dengan memberikan materi pada kegiatan "ICAO Seminar on Green Airports" yang diadakan International Civil Aviation Organization (ICAO).

Direktur Pemasaran dan Pelayanan AP I, Devy Suradji mengatakan, penerapan konsep green airport yaitu memiliki visi lingkungan dan senantiasa berkomitmen untuk dapat berkontribusi positif terhadap keberlanjutan lingkungan hidup dalam melakukan operasi bisnisnya.

"Praktik bisnis berkelanjutan yang memperhatikan aspek lingkungan hidup dan lingkungan sosial merupakan salah satu fokus Angkasa Pura I di mana hal ini menjadi salah satu misi perusahaan," kata Devy dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, kebijakan lingkungan yang dibuat AP I untuk merespon kebutuhan dan ekspektasi pemangku kepentingan dengan memberikan layanan yang ramah lingkungan dan tunduk pada berbagai aturan terkait lingkungan.

Kemudian memberikan contoh perilaku disiplin dan mengembangkan ide kreatif terkait manajemen dan perlindungan lingkungan bandara, mencegah pencemaran lingkungan, sekaligus meningkatkan upaya-upaya berkelanjutan melalui pembangunan green building, manajemen limbah, green procurement, green process, program reduce-reuse-recycle, manajemen habitat, konservasi energi, audit eksternal dan internal.

Baca juga: AP I berkomitmen terapkan prinsip bandara ramah lingkungan

 AP I, lanjutnya, beroperasi berdasarkan berbagai regulasi yang terkait lingkungan, seperti Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No. 21 Tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunna Gedung Hijau, Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/124/VI/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Bandara Ramah Lingkungan (Eco-Airport), Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kegiatan Fisik Pemanfaatan Energi Baru dan Energi Terbarukan serta Konservasi Energi, dan berbagai regulasi lainnya.

Berbagai regulasi tersebut diturunkan ke dalam kebijakan internal perusahaan seperti pedoman bagi manajemen limbah beracun dan berbahaya, pedoman pembangunan green building di bandara, pedoman implementasi ISO 14000:2015 Sistem Manajemen Lingkungan, dan langkah-langkah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Adapun implementasi inisiatif eco-airport dan sistem efektif manajemen lingkungan dilakukan melalui penerapan sistem manajemen lingkungan menggunakan pendekatan ISO 14001 di mana hampir seluruh bandara kelolaan telah mendapat sertifikat ISO 14001 tersebut; penerapan lebih jauh manajemen habitat atau studi biodiversitas sebagai program untuk mengontrol hewan liar di bandara; program manajemen limbah termasuk pengelolaan limbah cair dan limbah padat; menyosialisasikan program green airport ke tenant dan penumpang pesawat (seperti pengurangan penggunaan sedotan pada tenant restoran, pengurangan penggunaan plastik belanja, dan lainnya).


Baca juga: Adi Soemarmo jadi percontohan bandara ramah lingkungan dunia

Terkait upaya pengurangan emisi gas rumah kaca, beberapa inisiatif yang dilakukan Angkasa Pura I yaitu implementasi standardisasi green airport termasuk pendirian green building/ airports, green construction, dan green procurement; pencatatan gas rumah kaca melalui Airport Carbon Emission Rating Tools (ACERT); mitigasi emisi melalui penggunaan lampu LED, sistem sensor, sistem otomatis gedung, penanaman pohon, dan lainnya.

"Mewujudkan keberlanjutan merupakan upaya yang tiada akhir mengingat kondisi lanskap area bisnis yang berbeda dan perubahan perilaku konsumen yang terus berubah," katanya.

Baca juga: Ngurah Rai akan jadi bandara ramah lingkungan
Baca juga: DPRD: Pengembangan Bandara Sam Ratulangi harus perhatikan lingkungan

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021