Indikator meningkatnya daya saing bangsa ditunjukkan oleh salah satunya kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi dan pendidikan tinggi dalam perekonomian.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan peningkatan kemampuan invensi dan inovasi sebagai kunci penguatan daya saing Bangsa Indonesia dalam berbagai bidang termasuk kesehatan dan pangan.

"Indikator meningkatnya daya saing bangsa ditunjukkan oleh salah satunya kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi dan pendidikan tinggi dalam perekonomian," kata Handoko dalam acara virtual Gelar Riset dan Inovasi Bidang Kesehatan dan Pangan 2021 di Jakarta, Selasa.

Handoko menuturkan peningkatan kemampuan invensi dan inovasi akan menghasilkan produk-produk hasil riset yang berpotensi untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian bangsa. Hal itu juga merupakan salah satu tujuan dari pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

Baca juga: BRIN perkuat ekosistem riset dan inovasi bidang kesehatan dan pangan

BRIN melakukan konsolidasi sumber daya iptek baik manusia, infrastruktur maupun anggaran untuk meningkatkan critical mass, kapasitas dan kompetensi riset Indonesia untuk menghasilkan invensi dan inovasi sebagai fondasi utama Indonesia Maju 2045.

Menurut Handoko, riset adalah kunci bagi masa depan ekonomi Indonesia untuk menjadi negara maju, dan tidak masuk dalam jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap).

Untuk itu, BRIN siap menjadi pengungkit (enabler) utama untuk mendukung peningkatan nilai tambah bagi berbagai produk barang dan jasa berbasis riset.

Baca juga: BRIN siapkan dua organisasi riset urusan kesehatan dan pangan

BRIN juga berupaya menciptakan ekosistem riset sesuai standar global yang terbuka (inklusif) dan kolaboratif bagi semua pihak termasuk akademisi, industri, komunitas, dan pemerintah.

Di samping itu, BRIN berupaya menciptakan fondasi ekonomi berbasis riset yang kuat dan berkesinambungan dengan fokus ekonomi digital, ekonomi hijau dan ekonomi biru.

 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021