Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan berakhir pada level terendah dua minggu pada Jumat, dan mencatat penurunan mingguan terbesar mereka dalam sebulan, karena infeksi harian yang hampir mencapai rekor di dalam negeri dan varian virus corona baru yang menyebar di Afrika menakuti investor.

Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) anjlok 43,83 poin atau 1,47 persen menjadi menetap di 2.936,44 poin, penutupan terendah sejak 11 November dan memperpanjang penurunan untuk sesi keempat berturut-turut.

Indeks acuan kehilangan 1,16 persen minggu ini, tertajam dalam empat minggu.

Memimpin penurunan adalah raksasa chip Samsung Electronics dan SK Hynix yang masing-masing turun 1,90 persen dan 1,70 persen, sementara pembuat baterai LG Chem dan perusahaan platform Naver juga masing-masing merosot 2,44 persen dan 1,89 persen.

Baca juga: Saham Korsel bersiap catat penurunan mingguan terbesar dalam 1 bulan

Varian, yang menyebar di Afrika Selatan, menimbulkan kekhawatiran bahwa itu mungkin membuat vaksin menjadi kurang efektif dan membahayakan upaya untuk memerangi pandemi, mendorong Inggris untuk memberlakukan pembatasan perjalanan.

Kesengsaraan virus juga menimbulkan kekhawatiran di Korea Selatan, di mana menteri kesehatan mengatakan pemerintah sedang meninjau apakah akan membuat perubahan pada kebijakan 'hidup bersama COVID-19', karena kasus terus meningkat.

Investor asing adalah penjual bersih saham senilai 179,2 miliar won (150,16 juta dolar AS) di papan utama.

Baca juga: Saham Korsel ditutup dekat terendah 1 minggu, KOSPI turun 0,47 persen

Won berakhir pada 1.193,3 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, turun 0,26 persen ke level terendah dalam enam minggu.

Won melemah 0,67 persen pada basis mingguan, laju tertajam dalam tiga minggu.

Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.193,5, sedangkan dalam perdagangan non-deliverable forward kontrak satu bulannya dikutip pada 1.194,1.

Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Desember pada obligasi pemerintah tiga tahun naik 0,34 poin menjadi 108,98. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang jadi acuan turun 11,9 basis poin menjadi 2,228 persen.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021