Jakarta (ANTARA) - Tim Seleksi (Timsel) Calon Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memastikan pelaksanaan tes seleksi berjalan dengan transparan dan jujur dengan menggunakan screening wajah para peserta.

Ketua Timsel Juri Ardiantoro mengatakan penerapan screening tersebut dapat mengidentifikasi identitas peserta tes secara langsung, sehingga dapat mencegah adanya kecurangan.

"Makanya tadi, setiap mau masuk ruangan ada monitor yang bisa menampilkan muka kami dan kemudian dipindai, di-scan; dan akan keluar identitas kami sesuai yang ada di KTP (Kartu Tanda Penduduk)," kata Juri dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Untuk menggunakan layanan screening wajah tersebut, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan dukungan sistem dan peralatan melalui Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil).

Dengan penggunaan alat screening tersebut, Timsel ingin memastikan setiap peserta yang masuk ke ruang ujian telah terdaftar dan lulus seleksi administrasi.

Baca juga: Timsel KPU-Bawaslu terapkan skrining wajah agar tes berjalan jujur

Baca juga: Puskapol UI: Kontribusi She Leads meningkat dalam seleksi KPU-Bawaslu


Pelaksanaan tes seleksi Calon Anggota KPU dan Bawaslu berlangsung selama dua hari, Rabu dan Kamis (25/11), dengan jadwal tes berupa tertulis, penulisan makalah dan psikologi dasar.

Juri, yang juga Ketua KPU periode 2016-2017, mengimbau kepada seluruh peserta untuk mengikuti proses seleksi dengan jujur dan benar.

Hasil dari proses seleksi nantinya akan memilih 14 orang untuk calon anggota KPU dan 10 orang untuk calon anggota Bawaslu, yang kemudian diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.

Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan (KSP) bidang Informasi dan Komunikasi Politik tersebut berharap para calon anggota KPU dan Bawaslu yang terpilih merupakan orang yang memiliki integritas tinggi, karena berperan sebagai fasilitator kontestasi pesta demokrasi.

Selain itu, Juri berharap mereka yang terpilih dapat menjadikan KPU dan Bawaslu sebagai organisasi kuat dan mampu membawa perbaikan demokrasi Indonesia di masa mendatang.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021