Kendari (ANTARA) - Sebanyak 78 mahasiswa Inbound Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMM-DN) dari berbagai Univeritas di Sumatera, yang berada di Kota Kendari sejak 17 November 2021, Rabu, mengunjungi UPTD Museum dan Taman Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra.

Kehadiran para mahasiswa yang tergabung dalam program pertukaran mahasiswa dalam negeri itu untuk mengetahui secara mendalam benda-benda apa saja yang tersimpan dalam ruang koleksi itu.

Baca juga: Mahasiswa ITB STIKOM Bali lolos program PMM Kemendikbud Ristek

Baca juga: Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dibuka hingga 2 Juli


Salah seorang mahasiswa, Veni dari Universitas Syiah Kuala Provinsi Banda Aceh mengaku bangga dan terkesan untuk bisa mengikuti program pertukaran mahasiswa tahun ini, meski masih suasana pandemi COVID-19.

"Lebih terkesan lagi, saat kami mengunjungi Museum Sultra ini, tidak hanya melihat berbagai benda koleksi sejarah yang ada di dalam ruangan, tetapi bertepatan ada kegiatan Pameran Museum Tingkat Nasional terkait alat-alat musik tradisional Nusantara yang diadakan di halaman kantor UPT Museum Sultra," ujarnya.

Pada suasana pameran Museum Nasional itu, Museum Negeri Sulawesi Tenggara sebagai tuan rumah 2021 dan 2020 di Kota Ambon, sedangkan tuan rumah Pameran Museum Nasional 2022 akan dilaksanakan di Provinsi Aceh.

Dalam pameran Museum Nasional di Kota Kendari tahun ini, sebanyak 31 Museum Negeri yang ambil bagian sekaligus memamerkan alat-alat Musik Tradisional Nusantara mereka.

Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya Sultra Laudin didampingi staf pengelola dan pemandu Museum Samsiar Azis mengungkapkan saat ini jumlah koleksi yang terdapat dalam Museum berdasarkan data 2019 berjumlah lebih 5000-an koleksi, namun pada awal 2021 terjadi kasus pencurian.

Baca juga: Mahasiswa diharapkan dapat manfaatkan program belajar di luar prodi

"Hingga saat ini, pihak Museum dan Taman Budaya Sultra belum mengetahui pasti jumlah keseluruhan koleksi benda-benda bersejarah yang dicuri tersebut. Diperkirakan cukup banyak, karena banyak benda-benda logam kecil yang bernilai sejarah masa lampau," ujarnya.

Ia mengatakan dari kejadian itu Kadis Dikbud Sultra Asrun Lio telah menyampaikan kejadian itu ke Dirjen Kebudayaan di Jakarta.

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021