Dengan pendanaan BI, pemerintah dapat memfokuskan APBN untuk pemulihan ekonomi
Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) akan membeli surat berharga negara (SBN) sebanyak Rp224 triliun dengan suku bunga rendah untuk membantu pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.

"Dengan pendanaan BI, pemerintah dapat memfokuskan APBN untuk pemulihan ekonomi," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2021 di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan pembelian SBN tersebut sebagai bentuk sinergi stimulus fiskal dan moneter, mengingat defisit APBN 2022 akan mencapai 4,9 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Belanja negara pada tahun depan ditargetkan mencapai Rp2.714,2 triliun yang di antaranya untuk anggaran kesehatan, perlindungan sosial, dan infrastruktur, sehingga membutuhkan pembiayaan senilai Rp868 triliun.

Perry menegaskan bahwa bank sentral telah berkomitmen untuk berpartisipasi dalam pendanaan APBN sesuai Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 dalam jumlah yang besar.

Pada tahun 2020, BI telah membeli SBN sebesar Rp473,4 triliun dan pada 2021 hingga saat ini sebesar Rp143,3 triliun.

"Ditambah Rp215 triliun APBN 2021 untuk kesehatan dan kemanusiaan karena COVID-19," tuturnya.

Dengan berbagai sinergi antarpemangku kebijakan, Gubernur BI berharap ekonomi Indonesia bisa pulih lebih kuat di tahun 2022.

Baca juga: Biayai APBN 2021, BI telah beli SBN Rp143,32 triliun hingga November
Baca juga: Cukup besar, OJK: Likuiditas perbankan di SBN capai Rp1.502,91 triliun
Baca juga: BI borong SBN di pasar perdana Rp142,74 triliun sejak awal 2021

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021