Ini perlu libatkan semua peran masyarakat, seperti RT/RW, dasawisma.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur mencari solusi atas permasalahan sanitasi di permukiman warga Kelurahan Rambutan dan Ciracas, dengan mengajak dialog seluruh lapisan masyarakat.

Sekretaris Kota Jakarta Timur, Fredy Setiawan, di Jakarta, Selasa, mengatakan masih adanya kasus warga di wilayah tersebut yang membuang tinja ke kali menjadi perhatian serius dari pemerintah kota.

"Ini perlu libatkan semua peran masyarakat, seperti RT/RW, dasawisma. Nanti, melalui camat dan lurah juga disosialisasikan ke warga. Ada yang namanya sanitasi berbasis masyarakat, itu yang nanti disosialisasikan ke masyarakat," kata Fredy.

Fredy menambahkan pihaknya juga akan melakukan pengecekan di permukiman warga yang masih membuang tinja ke kali akibat belum memiliki tangki septik.

Baca juga: 10 kelurahan di Jakarta Barat miliki tangki septik layak

"Nanti kita akan cek dengan lurah dan camat karena kan kita juga punya program stop buang air besar sembarangan (BABS). Kalau ada masukan ini kita cek kepastiannya," ujar Fredy.

Dia mengatakan bahwa apabila memungkinkan nantinya pemerintah kota akan membangun tangki septik komunal di wilayah permukiman yang warganya masih membuang tinja ke kali.

"Itu memungkinkan karena kita punya program itu. Nanti pihak terkait dilibatkan tidak hanya Sudin Kesehatan saja tapi juga kita bisa bermitra dengan pihak ketiga," tutur Fredy Setiawan.

Sebelumnya berdasarkan data terbaru Kecamatan Ciracas dilaporkan masih ada 406 keluarga di Kelurahan Rambutan dan Kelurahan Ciracas yang masih membuang tinja ke kali.

Baca juga: Tak ada lagi "WC Helikopter" di Kecamatan Ciracas

Camat Ciracas, Mamad, mengatakan pihaknya berencana membangun tangki septik di Kecamatan Ciracas melalui bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta PAL Jaya dan unit terkait.

"Bersamaan juga karena kami ingin melakukan percepatan. Kami pakai donasi kemanusiaan, untuk orang yang enggak mampu kami bikinkan," ujar Mamad.
 

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021