Kami berdua senang bisa makan baso karena di kampung hanya hutan dan pohon-pohon besar saja
Lebak (ANTARA News) - Warga Baduy Dalam (berpakaian putih-putih) dan Baduy Penamping (berpakaian hitam-hitam) di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, "menyerbu" pedagang bakso di sekitar Alun-alun Rangkasbitung saat akan merayakan peringatan Seba di Pemkab Lebak.

"Ini kali pertama kami makan `mewah` dengan daging bakso," kata Rasmin (23) warga Baduy Penamping yang tinggal di Gajeboh, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Jumat.

Ia mengatakan, dirinya bersama teman-teman lainya mengikuti perayaan Seba, selain ingin tahu Kota Rangkasbitung dan Serang "juga bisa membeli makanan enak-enak. Di kawasan Baduy tidak ada pedagang makanan."

Karena itu, kata dia, dirinya saat tiba di Kota Rangkasbitung dengan warga Baduy lainnya langsung mendatangi pedagang baso yang berjualan di sekitar Alun-alun Multatuli.

"Kami beli bakso hanya satu mangkok karena uangnya menipis," katanya yang membeli baso dengan harga Rp5.000 per mangkok.

Begitu pula, Asep (13) dan Ajat (13) anak-anak Baduy Penamping mengaku dirinya terpaksa mengantri membeli bakso karena banyak warga Baduy lainya.

"Kami berdua senang bisa makan baso karena di kampung hanya hutan dan pohon-pohon besar saja," katanya.

Sementara itu, Supri (35) seorang pedagang baso mengaku selama tiga jam jualannya habis dibeli warga Baduy yang akan merayakan peringatan Seba di Pendopo Pemkab Lebak.

"Kami menjual baso untuk warga Baduy relatif murah dengan harga Rp3.000 sampai Rp5.000 per mangkok," ujarnya.
KR-MSR/D009)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011