Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengemukakan penurunan laju vaksinasi dalam tujuh pekan terakhir dipicu sikap sebagian masyarakat dan pemerintah daerah yang pilih-pilih merek vaksin.

"Jadi menunda untuk vaksin karena merek tertentu," katanya yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan salah satu hal yang menyebabkan sebagian masyarakat pilih-pilih merek vaksin karena dipengaruhi hoaks.

“Tapi ada juga yang belum dapat info karena kan rural (kawasan pedesaan),” katanya.

Adanya pemda yang pilih-pilih merek vaksin, kata Nadia, karena takut tidak mendapatkan sasaran.

Baca juga: Epidemiolog minta masyarakat segera vaksin dan tidak pilih merek 

Pihaknya masih menunggu pengiriman vaksin COVID-19 untuk dosis kedua dari produsen.

Menurut Nadia, solusi agar laju vaksinasi COVIS-19 kembali meningkat adalah memberi edukasi bahwa vaksin yang terbaik adalah yang tersedia saat ini.

Masyarakat diimbau untuk segera divaksin supaya cepat mencapai kekebalan komunal dan mengubah pandemi menjadi endemi.

Selain itu, Kemenkes mulai mencapai sasaran daerah urban, pedesaan, atau daerah terpencil dalam vaksinasi.

“Dan tentunya sulit akses transportasi dengan juga keterbatasan SDM,” katanya.

Menurut Nadia, masyarakat juga perlu berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan yang digunakan dalam penanganan COVID-19 serta tidak mudah terpengaruh dengan promosi produk obat, obat tradisional, maupun suplemen kesehatan dengan klaim dapat mencegah atau mengobati COVID-19.

Baca juga: Pilih-pilih vaksin lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya
Baca juga: Kepala Lembaga Eijkman: Jangan pilih-pilih vaksin COVID-19

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021