Jakarta (ANTARA) - Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) Madiun siap melahirkan sumber daya manusia/SDM handal sehingga terserap industri dalam upaya industri alat angkut darat itu di Indonesia yang terus berkembang dengan cepat seiring kemajuan teknologi.

"Kami dari PPI Madiun memiliki visi menjadi pusat unggulan dan inovasi pendidikan dan pelatihan vokasi di bidang teknis perkeretaapian berbasis teknologi global pada tahun 2030," kata Direktur PPI Madiun Yuwono Wiarco dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Hal tersebut disampaikan saat membuka Talkshow Seri #31 dengan tema “Mengenal Industri Perkeretaapian di Indonesia” yang dilaksanakan secara virtual.

Ia juga menegaskan bahwa Pemerintah, dalam hal ini Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Kementerian Perhubungan berkomitmen menciptakan SDM yang berkualitas, profesional, dan modern di industri perkeretaapian dapat diwujudkan melalui PPI Madiun.

Dikatakan, PPI Madiun juga memiliki visi mewujudkan lembaga pendidikan dan pelatihan yang unggul, transparan, dan akuntabel. Selain itu, juga telah menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan dan pelatihan vokasi yang berbasis kompetensi dan mengikuti perkembangan teknologi perkeretaapian serta mengintegrasikan pembelajaran kepribadian yang prima, profesional, dan beretika.

Direktur Sarana Perkeretaapian Kemenhub, Djarot Tri Wardhono menjelaskan pihaknya, sebagai regulator bidang perkeretaapian memegang amanah untuk menata penyelenggaraan perkeretaapian nasional secara menyeluruh guna memastikan tujuan penyelenggaraan perkeretaapian sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.

"Penyelenggaraan perkeretaapian secara umum telah dituangkan dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) Tahun 2030 yang memuat visi yaitu mewujudkan perkeretaapian yang berdaya saing, berintegrasi, berteknologi, bersinergi dengan industri, terjangkau, dan mampu menjawab tantangan perkembangan,” katanya.

Djarot juga merinci bahwa pada RIPNAS telah dicanangkan beberapa target sampai dengan tahun 2030 yang diantaranya adalah pangsakereta api penumpang sebesar 11-13 persen dan kereta api barang sebesar 15-17 persen, terbangunnya jalur ganda dan elektrifikasi untuk seluruh lintas utama di Pulau Jawa, serta terbangunnya jaringan kereta api Trans Sumatra.

Juga beroperasinya kereta cepat di Pulau Jawa, terwujudnya kereta api sebagai tulang punggung angkutan massal antar kota dan perkotaan, dan terwujudnya kereta api sebagai tulang punggung transportasi angkutan barang termasuk di Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

Direktur Utama PT INKA (Persero), Budi Noviantoro menjelaskan di tengah kemajuan teknologi pihak terus melakukan inovasi, hal ini dilakukan agar dapat bersaing. Beberapa hasil inovasi telah dilakukan seperti trem baterai, bis listrik, dan saat ini telah merancang prototipe kereta cepat Merah Putih.

"INKA memproduksi sarana prekeretaapian baik untuk dipakai di dalam negeri atau di ekspor keluar negeri. Kami juga berterima kasih kepada PT. KAI yang sebagian besar armadanya buatan INKA dan berharap ke depannya industri perkeretaapian di Tanah Air bisa lebih maju lagi," katanya.


Baca juga: PT. KAI tingkatkan kualitas SDM dengan studi banding

Baca juga: Menhub apresiasi inovasi teknologi perkeretaapian di PPI Madiun

Baca juga: PT KAI gandeng "Kereta Api Italia" tingkatkan SDM

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021