Medan (ANTARA News) - Banjir yang dipicu hujam lebat kemarin sore hingga malam hari, hingga Jumat masih menggenangi sebagian Kota Medan, Sumatera Utara, bahkan beberapa rumah di Gang Alfajar Kelurahan Sei Mati, Medan Maimun, masih terendam hingga setinggi atap.

Banjir yang datang mulai pukul 02.00 WIB Jumat dinihari itu, hingga pukul 09.00 WIB pagi sudah mulai surut, namun di beberapa tempat genangan air masih cukup dalam, kata Siti, salah seorang warga Gang Alfajar.

Wartawan ANTARA di Medan melaporkan bahwa beberapa warga di Kelurahan Sei Mati tampak masih sibuk menyelamatkan harga benda mereka dengan mengarungi genangan air setingi leher orang dewasa.

Genangan air yang cukup tinggi juga terjadi di Jalan TB Simatupang Gang Swadaya, Kecamatan Medan Sunggal yang mencapai atas jendela hingga atap rumah.

Menurut Marzuki (36), wilayah Jalan TB Simatupang terendam hingga setinggi jendela dan atap rumah karena daerah itu berada dalam dataran lebih rendah dan berdekatan langsung dengan sungai.

Sedangkan Gang Abadi yang berada di lokasi lebih tinggi hanya tergenang sekitar satu meter.

Banjir itu mulai menggenangi rumah warga sekitar opukul 03.00 WIB. "Tapi, tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB sudah mulai turun, mulai tinggal selutut," katanya.

Sementara di Lingkungan XVIII Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun, ketinggian genangan air sekitar satu meter.

"Agak lumayan, sekitar satu meter," kata Saniah Nasution (55), warga Lingkungan XVIII Kelurahan Kampung Baru.

Menurut catatan, banjir di Kota Medan yang diawali turunnya hujan pada Kamis (31/3) sore hingga malam hari telah merendam sedikitnya tujuh dari 21 kecamatan di daerah itu.

Ketujuh kecamatan itu masing-masing Medan Tuntungan, Medan Selayang, Medan Polonia, Medan Baru, Medan Petisah, Medan Johor, dan Kecamatan Medan Maimun.

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Medan Khairul Buhari mengatakan, berdasarkan pemantauan yang dilakukan, banjir di tujuh kecamatan itu disebabkan meluapnya beberapa sungai di Kota Medan.

Pihaknya belum menemukan adanya korban jiwa dalam banjir tersebut. "Belum ada laporan soal korban jiwa, sementara kerugian materi masih terus didata," kata Khairul Buhari.

(I023/A011/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011