Segala jenis persoalan yang menyangkut guru berarti juga berbicara soal pembentukan karakter anak-anak bangsa sehingga harus segera diselesaikan, seperti meningkatkan kesejahteraan guru honorer melalui ujian seleksi PPPK (P3K)
Jakarta (ANTARA) - Asisten Deputi Pendidikan Anak Usia Dini Dasar dan Menengah Kementerian Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Raden Wijaya Kusumawardhana menegaskan segala bentuk permasalahan yang melibatkan guru akan berkaitan erat dengan pembentukan karakter bangsa.

“Permasalahan soal guru adalah masalah utama yang harus diselesaikan. Karena guru adalah pilar dalam pendidikan,” kata Wijaya saat ditemui ANTARA di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan segala jenis persoalan yang menyangkut guru berarti juga berbicara soal pembentukan karakter anak-anak bangsa sehingga harus segera diselesaikan, seperti meningkatkan kesejahteraan guru honorer melalui ujian seleksi PPPK (P3K).

Dalam membentuk karakter penerus bangsa menjadi lebih cerdas, berkarakter, beriman dan berakhlak mulia, penting bagi seorang guru untuk selalu difasilitasi terutama dalam meningkatkan keterampilan mengajarnya.

Keterampilan mengajar itu, tidak bisa hanya diberikan dalam aspek peningkatan kompetensi atau pengetahuan saja, tetapi juga keterampilan berkarakter yang dapat dicontohkan kepada para peserta didik.

“Tetapi saya harus mengatakan juga untuk membentuk karakter, jangan semata-mata diserahkan pada guru. Orang tua harus ikut berperan karena orang tualah contoh pertama si anak,” katanya.

Peningkatan keterampilan itu, kata dia, dapat diperoleh melalui beragam jenis pelatihan yang diberikan oleh pemerintah baik pelatihan secara langsung (in house), webinar maupun studi banding.

Ia mengatakan untuk lebih mengoptimalisasikan keterampilan para guru, pemerintah juga melakukan asesmen nasional melalui pengadaan survey lingkungan dan survey sekolah bagi para guru dan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) bagi para siswa.

Menurut dia penting untuk terus memberikan perhatian pada semua guru. Lewat guru yang berkarakter, diharapkan dapat mengejar impian Indonesia emas pada tahun 2045 melalui pemanfaatan bonus demografi dengan membangun penerus bangsa yang terampil juga berdaya saing.

“Pesan yang ingin saya sampaikan, guru adalah seseorang yang digugu dan ditiru. Oleh karena itu, guru harus bisa menjadi contoh yang baik, teladan yang terbaik bagi anak didik. Karena keberhasilan guru mendidik anak didiknya akan membangun anak-anak didiknya menjadi pemimpin di masa depan,” demikian Raden Wijaya Kusumawardhana.

Baca juga: Menko PMK tekankan pendidikan karakter untuk perkuat toleransi

Baca juga: Menko PMK: Kuota pengangkatan ASN guru honorer belum tercapai

Baca juga: Menko PMK: Banyak jebakan saat anak di usia dini

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021