Kita lakukan rapat koordinasi bersama pemangku kepentingan (stakeholder)  untuk menyusun rekayasa lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan
Makassar (ANTARA) - Petugas gabungan terdiri dari Dishub Sulsel, Dishub Pemkab Palopo dan Luwu, Balai Pengelola Transportasi Daerah Wilayah XIX, dan  kepolisian berusaha mengurai kemacetan lalu lintas akibat jembatan penghubung Palopo dan Luwu mengalami retak dan miring. 

Terkait peristiwa itu otoritas setempat telah merampungkan rapat koordinasi penyusunan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) untuk mengalihkan  arus lalu lintas dari jembatan yang mengalami kerusakan tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan Sulsel Muh Arafah dalam keterangannya di Makassar, Rabu, mengatakan ada beberapa poin utama yang menjadi kesepakatan dari hasil rapat koordinasi tersebut.

Diantaranya, jalur alternatif II yang menghubungkan antara Pasar Karetan, Tombang, Padan Alipan dan sebaliknya (dua jalur) diperuntukkan bagi kendaraan roda empat berukuran dan bertonase kecil.

Selanjutnya, jalur alternatif I yang menghubungkan Puskesmas Maroanging-Salutete-Capkar dan sebaliknya, akan diberlakukan sistem buka tutup mulai hari ini. Jalur tersebut khusus diperuntukkan bagi kendaraan angkutan barang dengan tonase maksimal delapan ton.

Sementara untuk kendaraan tangki BBM dan gas elpiji, akan dikawal khusus sepanjang hal tersebut diperlukan.

"Kita lakukan rapat koordinasi bersama pemangku kepentingan (stakeholder)  untuk menyusun rekayasa lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan," ujarnya.

Arafah menjelaskan, rekayasa lalu lintas tersebut diatur untuk memperlancar arus kendaraan dari dan menuju Palopo serta Luwu pasca jembatan yang menghubungkan kedua wilayah tersebut miring alias rusak dan tidak bisa dilewati kendaraan.

"Tujuannya untuk menghindari keributan antarsesama pengguna jalan yang melalui jalur-jalur alternatif yang ada, seperti yang terjadi sebelumnya," jelas Arafah.

Sebelumnya, jembatan yang menjadi akses utama yang menghubungkan Palopo dan Kabupaten Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur mengalami retak dan miring hingga tidak bisa dilalui kendaraan sejak Minggu (7/11/2021) malam.

Akibatnya, pengendara mencari jalan tikus yang sempit sehingga kendaraan terjebak macet hingga puluhan jam.

Baca juga: Kementerian PUPR sedang rampungkan tahap akhir Jembatan Palopo Sulsel
Baca juga: PUPR: Pemeliharaan Jembatan Sungai Bojo tingkatkan konektivitas Sulsel
Baca juga: Wapres tinjau jembatan putus di Gowa

 

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021