Pangkalpinang (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sumbagsel menargetkan proyek pembangunan kabel bawah laut Pulau Sumatera ke Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, rampung awal 2022, sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat di pulau penghasil timah itu.

"Proyek dengan nilai investasi triliunan rupiah ini diprediksikan akan rampung akhir 2021 atau paling lambat pada awal 2022," kata Senior Manager Perizinan Pertanahan dan Komunikasi PLN Sumbagsel Eko Rahmiko dalam keterangan persnya di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan pembangunan kabel bawah laut ini terpanjang di Indonesia untuk menyambungkan kelistrikan Sumatera dengan Bangka. Kabel yang akan terbentang sepanjang 36 kilometer sirkuit (kms) ini dapat menarik para investor menanamkan modalnya di Bangka Belitung.

"Ini merupakan proyek kabel laut terpanjang PLN di Indonesia, saat ini progres penggelaran kabelnya sejauh 36 kilometer sudah selesai dari Tanjung Carat hingga Muntok Kabupaten Bangka Barat," ujarnya.

Menurut dia, progres konstruksi landing point di Muntok sudah mencapai 82,44 persen dan ditargetkan tahap 1 selesai pada minggu ke-2 Desember 2021. Sedangkan, landing point Tanjung Carat progresnya sudah 82,11 persen.

"Saat ini kendala yang dihadapi yakni kendala sosial pembebasan lahan right of way (ROW) atau jalur hak lintas," katanya.

Ia menambahkan kendala percepatan perampungan proyek kabel bawah laut ini, karena PLN yang didirikan adalah tegangan tinggi, tentunya membutuhkan ruang bebas yang luas.

"Kami berharap dengan sudah terkoneksinya jalur listrik Sumatera-Bangka akan menarik para investor menanamkan modal untuk meningkatkan perekonomian masyarakat daerah ini," katanya.

Pewarta: Aprionis
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021