Semarang (ANTARA) -
Ajang Central Java Investment Business Forum (CJIBF) yang akan digelar pada 10-11 November 2021 di Ball Room Hotel Tentrem, Kota Semarang, menawarkan puluhan peluang investasi.

"Ajang tahunan temu investor ini yang dilakukan secara hybrid ini menawarkan lebih dari 60 peluang investasi meliputi pariwisata, perikanan, pertanian, perkebunan, infrastruktur, manufaktur, dan energi," kata Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng Ratna Kawuri di Semarang, Sabtu.

Menurut dia, ajang CJIBF 2021 bakal dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Pembicara lain dalam forum tersebut adalah Senior Deputy Governor Bank Indonesia Destry Damayanti, Sekretaris Utama Kementerian Investasi/BKPM selaku Pelaksana Tugas Deputi Bidang Promosi Ikmal Lukman dan Kepala perwakilan Bank Indonesia Jateng Pribadi Santoso. Kemudian, Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo, Wakil Bupati Cilacap Syamsul Aulia Rahman, serta Bupati Pati Haryanto.

Ia menjelaskan penyelenggaraan CJIBF tahun ini mengangkat tema "Rebuilding Agri-industries for Economic Acceleration" karena sektor pertanian dalam arti luas di Jawa Tengah memberikan kontribusi positif terhadap upaya pemulihan ekonomi dan peluang investasi dari sektor tersebut masih sangat terbuka.

Puluhan potensi investasi yang ditawarkan berasal dari seluruh Jawa Tengah diantaranya, pengembangan pembenihan ikan nila salin tilapia di Kabupaten Pati, industri udang terpadu di Kabupaten Cilacap, dan pembuatan kapal di Kabupaten Rembang.

Kemudian, investasi pengolahan sampah menjadi energi listrik di Kota Semarang, pengembangan "aqua edu culture park" Panjang Island di Kabupaten Jepara, pengembangan Kawasan Wisata Agro Edupark Tlogowening, proyek sentra industri perikanan Kabupaten Pati, Jurug Theme Park And Zoo Kota Surakarta, dan pengembangan industri kelapa terpadu di Kabupaten Cilacap.

Ketersediaan kawasan industri juga ditawarkan pada calon investor seperti Kawasan Ekonomi Khusus Kendal, Kawasan Industri Terpadu Batang, Kawasan Industri Wijayakusuma, Aviarna Industrial Estate, Jateng Land Industrial Park Sayung, dan Kawasan Industri Segajung.

Ratna menambahkan Pemprov Jawa Tengah komitmen dengan kemudahan berinvestasi, satu diantaranya dengan melakukan pengawalan dan membuka kanal komunikasi, baik bagi calon investor ataupun pemodal yang telah menanamkan modalnya di Jawa Tengah.

"Ketika ada investor yang berminat, kami lakukan pengawalan. Jika ada permasalahan, kami koordinasikan untuk mencari solusi. Intinya untuk menarik investasi upaya pengawalan yang kami lakukan secara 'end to end'," ujarnya.

Mengenai peluang investasi di Jawa Tengah, dirinya mengatakan potensinya masih sangat besar mengingat ketersediaan sumber daya yang kompetitif didukung dengan budaya masyarakat yang terbuka.

"Kemarin ketika kami diskusi dengan asosiasi (pengusaha) Korea, disampaikan bahwa tenaga kerja Jawa Tengah santun dan lembut, mau bekerja keras. Terkait UMK juga masih terjangkau," katanya.

Baca juga: Gubernur Jateng instruksikan permudah izin investasi
Baca juga: Kemenko Marves: Jateng berpotensi jadi lokasi investasi baterai litium
Baca juga: Ingin pastikan investasi saat normal baru, Kepala BKPM kunjungi Jateng

 

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021