Mangrove memiliki peran penting dalam keberlanjutan industri perikanan, sebagai sumber produksi kayu dan non kayu yang memiliki nilai ekonomi dan dapat menyimpan potensi karbon yang tinggi.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menegaskan bahwa ekosistem mangrove sangat penting bagi ekologi, sosial, dan ekonomi.

"Mangrove memiliki peran penting dalam keberlanjutan industri perikanan, sebagai sumber produksi kayu dan non kayu yang memiliki nilai ekonomi dan dapat menyimpan potensi karbon yang tinggi," ujar Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) KLHK, Agus Justianto dalam salah satu sesi diskusi di Paviliun Indonesia dalam gelaran COP26 di Glasgow, Skotlandia, yang diikuti secara daring dari Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan, mangrove juga dapat melindungi daratan dari abrasi dan intrusi air laut.

Baca juga: Pakar: Pengelolaan pesisir harus dimulai dari rehabilitasi mangrove

Dalam kesempatan itu, Agus juga mengatakan, pentingnya peran mangrove mendorong Indonesia menjadi inisiator dari resolusi mangrove di Nairobi pada tahun 2019 dan diadopsi oleh UN Environment Assembly (UNEA).

"Salah satu poin penting dalam resolusi tersebut adalah meminta negara-negara yang memiliki potensi tinggi ekosistem mangrove untuk melestarikannya," papar Agus.

Sebagai negara dengan hutan mangrove terbesar secara global, ia mengemukakan, yaitu sekitar 3,3 juta hektare, Indonesia telah berhasil melakukan konservasi hutan mangrove, termasuk konservasi di Karangsong di Jawa Barat, Cilacap di Jawa Tengah, Bali, Kalimantan, dan beberapa area lainnya.

Baca juga: Presiden Jokowi tanam mangrove di Abu Dhabi Ia menambahkan, salah satu langkah dalam pengelolaan mangrove adalah, Indonesia menginisiasi pembentukan pusat mangrove dunia.

"Upaya pengelolaan mangrove ini dilakukan secara terintegrasi dan hasil dari sinergi sejumlah kementerian," paparnya.

Ia mengatakan, pembentukan pusat mangrove dunia ini mendapat dukungan dari pemerintah Jerman.

"Inilah salah satu bukti kesungguhan Indonesia dalam mengelola dan menjaga kelestarian mangrove," tutur Agus.

Ia juga ingin menyampaikan bahwa seluruh delegasi Indonesia di acara COP26 ini, sebelum berangkat ke UK membawa tanaman mangrove dari taman wisata Angke, Jakarta.

"Itu sebagai penyeimbang karbon untuk perjalanan para delegasi ke Inggris," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021