Kupang (ANTARA) - Tiga bupati di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, memaparkan manfaat dari kartu prakerja dan menyatakan mendukung penuh program tersebut dalam rangka meningkatkan perekonomian di tiga daerah itu.

Saat menghadiri dialog dengan perwakilan penerima Kartu Prakerja di Pulau Sumba, Rabu, Bupati Sumba Barat Yohanis Dade mengatakan bahwa dari 62.936 angkatan kerja di Sumba Barat, pekerja terbesar dari sektor pertanian sejumlah 33.580 orang.

“Kami menyampaikan terima kasih karena 1.919 warga kami bisa diterima sebagai peserta Kartu Prakerja," katanya dalam rilis yang diterima ANTARA di Kupang.

Ia pun berharap agar program kartu prakerja itu bisa menyentuh lebih banyak penerima manfaat, terutama bagi tenaga kerja Indonesia asal Sumba Barat yang dipulangkan dari negara tujuan akibat pandemi.

Sementara itu bupati Sumba Barat Daya Kornelius Kodi Mete menyatakan bahwa di NTT banyak lowongan pekerjaan, tapi sebagian besar angkatan kerja belum berdaya untuk bisa menembus kebutuhan pasar kerja.

“Kami bertekad untuk berontak dari kemiskinan. Tidak boleh ada sarjana menganggur. Terima kasih Kartu Prakerja yang telah membantu meningkatkan kompetensi angkatan kerja di Pulau Sumba,” kata lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada itu.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Bupati Sumba Tengah Paulus SK Limu yang mengungkapkan bahwa wilayahnya merupakan kabupaten termiskin di NTT, dengan 34 persen angka kemiskinan di sana.

“Terima kasih atas perhatian pemerintah melalui Program Kartu Prakerja. Ini adalah program yang punya hati melayani bagi sesama. Kita sadar, investasi paling mulia di dunia ini bukanlah tambang atau infrastruktur, tapi pembangunan sumber daya manusia,” tegasnya.

Staf Ahli Bupati Sumba Timur Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Syane Tamu Ina juga menyampaikan rasa syukur karena kabupatennya menjadi penerima terbanyak Kartu Prakerja se-Pulau Sumba dengan 10.138 peserta.

“Jumlah penduduk Sumba Timur cukup banyak, dengan wilayah paling luas se-Pulau Sumba. Semoga jumlah penerima Kartu Prakerja terus meningkat, sehingga angkatan kerja di daerah kami dapat mengembangkan kreativitas dan menangkap peluang-peluang kerja yang didapat melalui beragam pelatihan di ekosistem Kartu Prakerja,” ujar dia.

Dalam acara yang menghadirkan 21 alumni Program Kartu Prakerja se-Pulau Sumba ini, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari memaparkan bahwa 73 persen dari penerima Kartu Prakerja di NTT memanfaatkan dana insentif untuk modal usaha, selain untuk keperluan lain seperti membeli bahan bangan dan membayar tagihan listrik.

“Yang menggembirakan, sebanyak 38 persen penerima Kartu Prakerja di NTT sebelumnya menganggur, kini sudah bekerja atau berwirausaha,” kata Denni.

Sebelumnya, juga berlangsung sosialisasi pendaftaran Kartu Prakerja bagi warga empat kabupaten di Pulau Sumba, pada Selasa, 26 Oktober 2021. Di hari yang sama, digelar pelatihan secara offline bagi para pendaftar dan alumni mendatangkan instruktur dari lembaga pelatihan Cakap Jakarta.

Baca juga: DPR RI apresiasi kolaborasi program kartu prakerja dengan pemda
 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2021