Ini belum diputuskan
Jakarta (ANTARA) - Atlet yang tidak divaksinasi akan dapat mengambil bagian dalam Australian Open tahun depan setelah menjalani 14 hari karantina, organisasi tenis untuk petenis putri WTA mengatakan kepada para pemainnya dalam sebuah email yang bocor ke media.

Dikutip dari Reuters, Senin, email itu bertentangan dengan pernyataan yang dibuat pekan lalu oleh menteri imigrasi Australia bahwa para pemain perlu divaksinasi dosis ganda untuk mendapatkan visa agar dapat berkompetisi di turnamen Grand Slam tersebut.

Menurut laporan, sepertiga dari pemain di WTA dan ATP belum divaksinasi, dan petenis nomor satu dunia Novak Djokovic menolak mengungkapkan status vaksinasinya.

Baca juga: Djokovic harus divaksinasi untuk main di Australian Open

Dalam email tersebut WTA mengatakan ingin "menjernihkan informasi yang salah dan menyesatkan" tentang kondisi yang akan dialami para pemain di Australian Open.

WTA mengatakan informasi tersebut datang dari penyelenggara Tennis Australia, yang meminta para pemain merahasiakannya selama "beberapa hari" karena mereka masih mendiskusikan detailnya dengan pemerintah.

Badan pengelola olahraga tenis di Australia, Tennis Australia, menolak berkomentar.

Menteri olahraga negara bagian Victoria, Martin Pakula, mengatakan belum ada keputusan tentang apakah pemain asing yang tidak divaksin akan diizinkan masuk ke negara tersebut.

"Ini belum diputuskan," kata Pakula.

"Kami masih menyelesaikan dengan Tennis Australia dan negara Persemakmuran apakah warga negara asing yang tidak divaksinasi akan diizinkan masuk ke Australia dan jika demikian, dalam keadaan apa mereka akan diizinkan."

"Kami tidak yakin itu akan diselesaikan selama beberapa pekan lagi."

Perdana Menteri Victoria, Daniel Andrews, mengatakan pekan lalu tidak akan ada kesepakatan khusus untuk pemain yang tidak divaksinasi untuk berkompetisi di negara bagian tersebut, di mana vaksinasi wajib bagi atlet, pelatih dan ofisial dalam olahraga profesional.

Baca juga: Petenis yang belum divaksin terkendala ikuti Australian Open
Baca juga: Jelang Australian Open, pemain masuk gelembung ketimbang karantina


Pakula mengatakan bos Tennis Australia, Craig Tiley, telah memberitahu bahwa tingkat vaksinasi di kalangan pemain tenis hampir 80 persen.

Dia menambahkan bahwa pemain yang divaksinasi lengkap tidak perlu dikarantina saat tiba di Australia.

"Satu hal yang telah kami yakinkan kepada mereka semua, adalah bahwa para pemain yang divaksinasi akan diperlakukan dengan cara yang sama seperti peserta yang divaksinasi lainnya yang datang ke negara ini," kata Pakula.

Mulai 1 November, warga negara yang divaksinasi penuh, penduduk tetap dan anggota keluarga mereka yang tinggal di luar negeri yang tiba di Sydney dan Melbourne tidak perlu lagi dikarantina.

Semua pemain yang tiba dari luar negeri untuk Australian Open edisi 2021 terpaksa menjalani karantina selama dua pekan, meskipun sebagian besar diizinkan meninggalkan hotel mereka untuk latihan.

Pemain yang divaksinasi yang memasuki Australia mulai 1 Desember tidak diharuskan untuk karantina atau tetap berada dalam gelembung biosecure, menurut email WTA.

Email tersebut juga menyebutkan bahwa babak kualifikasi, yang dipindahkan ke Uni Emirat Arab pada turnamen 2021, akan kembali berlangsung di Melbourne Park seperti biasa.

Sementara itu, WTA tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters mengenai isi email tersebut.

Australian Open dijadwalkan akan dimulai pada 17 Januari.

Baca juga: Djokovic enggan ungkap status vaksin, tidak yakin ikut Australian Open
Baca juga: Murray dukung pembatasan pemain yang tidak divaksin di Australian Open

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021