Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian menerbitkan program Suara Kementan sebagai upaya rilis data dan informasi yang akurat dan efektif bersumber dari satu pintu agar makin terbukanya akses informasi program dan kinerja yang sedang dijalankan.

"Saya kira isu pertanian menjadi perhatian serius dan sorotan yang sangat intens dari media dan diskusi yang hangat di medsos. Nah kita ingin jawaban yang kita berikan kian akurat, lantang dan masif, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada," kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu.

Program Suara Kementan merupakan bentuk grand design strategi komunikasi untuk mengkoordinasikan sumber daya yang ada untuk memberikan informasi yang lebih deras, akurat dan efektif.

Kuntoro mengatakan Suara Kementan adalah strategi untuk menguatkan narasi dari sektor pertanian untuk semua program dan kegiatan yang dilakukan dapat dipahami publik secara baik.

Suara Kementan, kata dia, adalah semangat aksi bersama sebagai satu kesatuan kanal informasi yang ada. "Saya ingin ke depan informasi publik yang dihasilkan adalah informasi yang lantang, jernih, satu kesatuan dalam satu aksi satu suara. Sinergi kehumasan Kementan, sehingga tidak ada lagi jawaban yang parsial," katanya.

Sebagai dukungan terhadap grand design ini, Pimpinan Redaksi Republika Irfan Junaidi mengatakan bahwa Suara Kementan adalah platform yang harus didukung oleh semua pihak untuk menciptakan iklim informasi yang sehat.

"Intinya kita harus menyatukan hati. Apalagi humas ini kan ujungnya informasi Kementan yang harus menajamkan informasi publik," katanya.

Dia mengatakan isu pertanian adalah menu utama pemberitaan yang harus disajikan kepada masyarakat secara komprehensif. Isu ini menjadi penting karena berkaitan dengan kehidupan manusia.

"Isu Kementan itu sangat dasar, prinsipil dan penting. Apalagi isu ini menyangkut kehidupan. Nah, Suara Kementan adalah gagasan cerdas yang sangat bagus dan harus kita support. Suara Kementan sangat efektif untuk memenuhi informasi masyarakat," katanya.

Sementara itu, akademisi sekaligus peneliti komunikasi dari Universitas Tirtayasa Yoki Yusanto mengatakan dalam ilmu komunikasi publik selama ini mengenal buzzer sebagai kelompok pendistribusian informasi yang sering dianggap negatif.

"Padahal buzzer dalam komunikasi juga dianggap sebagai kelompok positif yang mendapat payung aturan dari pemerintah. Jadi tidak selamanya buzzer negatif. Untuk itu saya berharap ada banyak buzzer yang mencerahkan informasi positif di pemerintah, termasuk di pertanian," katanya.

Yoki menilai segi keberhasilan program pemerintah yang seringkali secara sengaja diganggu kelompok tertentu dengan menggunakan senjata media sosial.

Namun, di sisi lain pemerintah pada dasarnya juga bisa menggunakan buzzer positif, yaitu dengan mencerahkan program kerja nyata melalui media mainstream.

"Mitigasi di media sosial itu harus aktif dilakukan dan pemerintah harus mencerahkan informasi positif pada publik," tutupnya.

Baca juga: Mentan ajak masyarakat aktif perkuat ketahanan pangan
Baca juga: Kementan siapkan aplikasi untuk prediksi situasi ketahanan pangan
Baca juga: KPK ingatkan Kementan perkuat integritas dalam pelaksanaan tugas

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021