Beijing (ANTARA) - Beberapa paguyuban artis dan pemusik China mengumumkan larangan kepada masyarakat untuk bekerja sama dengan pianis Li Yundi.

Beberapa asosiasi resmi yang mewadahi para artis juga telah menghapus nama Li dari daftar keanggotaan sejak Jumat (22/10), sehari setelah dia ditangkap polisi di Distrik Chaoyang pada Kamis (21/10) malam atas tuduhan prostitusi.

Polisi Chaoyang dalam akun resmi Sina Weibo mengaku menerima laporan adanya seseorang yang terlibat prostitusi.

Seorang perempuan bermarga Chen (29) dan Li (39) kemudian ditangkap.

Li Yundi menjadi juara Kompetisi Piano Internasional Chaopin XIV saat usianya baru 18 tahun. Sejak 2015, dia selalu menjadi juri kejuaraan piano internasional tersebut.

Dia juga sering kali tampil berbagai kegiatan seni dan menjadi bintang iklan.

Baca juga: Penyanyi Malaysia dan Australia dihilangkan dari medsos China

Media-media di China melaporkan bahwa kasus prostitusi bukan yang pertama kalinya dilakukan oleh Li.

Seorang warga Distrik Chaoyang sering kali menemukan Li terlibat skandal prostitusi, tulis laman berita ifeng.com.

Polisi juga mendapati catatan transfer Li di akun WeChat Pay yang diduga terkait dengan praktik prostitusi itu.

Sementara itu, beberapa warganet berkomentar bahwa seorang warga Chaoyang yang melaporkan Li tersebut setara dengan agen intelijen dari CIA, MI6, KGB, dan Mossad.

"Kepolisian Chaoyang menerima laporan dari masyarakat," tulis pihak kepolisian di akun resmi Weibo untuk menjawab keraguan masyarakat atas penangkapan Li.

Baca juga: Nama aktris miliarder China Zhao Wei hilang dari peredaran

Polisi mengungkapkan bahwa Fong Jo Ming, putra Jackie Chan, dan artis Taiwan Kai Ko yang ditahan oleh polisi Chaoyang pada 2014, juga ditangkap berdasarkan laporan masyarakat.

People's Daily edisi 23 Januari 1974 telah menurunkan laporan bahwa kewaspadaan warga Chaoyang telah muncul sejak penangkapan mata-mata bekas Uni Soviet pada 1974.

Dalam laporannya, media tersebut mengatakan ada diplomat Soviet yang bertemu secara diam-diam dengan sumber mereka di Chaoyang yang saat itu masih berupa wilayah pinggiran.

Namun penduduk Chaoyang sudah saling mengenal satu sama lain sehingga sangat mudah membedakan orang-orang yang tingkah lakunya mencurigakan meskipun menyamar.

Belakangan ini otoritas China gencar melakukan penegakan hukum yang menyasar kalangan artis dan dunia hiburan terkait dengan peraturan pajak yang baru.

Baca juga: Variety show China dilarang tayang gara-gara buang susu ke selokan
Baca juga: RS di Guangzhou didenda Rp100 juta, lalai operasi plastik aktris

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021